Kajian Kitab al-Luma’ fi Ushul al-Fiqh: Cara Menentukan Kalam Majaz
Kalam majaz dapat diketahui dengan beberapa ketentuan sebagaimana berikut:
1. Penjelasan para ulama’ yang menyatakan bahwa lafadz tersebut merupakan majaz dan juga telah dijelaskan oleh ahli bahasa mengenai lafadz tersebut.
ان يصرحوا بانه مجاز وقد بين اهل اللغة ذلك
2. Lafadz yang digunakan tidak mudah dipahami oleh pendengar. Seperti kata حمار (keledai) yang digunakan sebagai julukan bagi orang yang bodoh dan kata تيس (kambing) bagi orang yang sering berbuat jahat.
ان يستعمل اللفظ فيما لايسبق الى الفهم عند سماعه، كقولهم فى البليد: حمار, وفى الابلة: تيس.
3. Mensifati sesuatu atau memberikan nama sesuatu yang mustahil adanya, contonya adalah seperti surat Yusuf ayat 82:
وَاسْأَلِ الْقَرْيَةَ
“Dan tanyalah (penduduk) negeri itu” (Q.S. Yusuf [12]: 82)
Secara dhahir ayat tersebut memiliki arti “tanyalah kamu pada negeri”. Tetapi tidak mungkin negeri dapat berbiara sehingga, pada aslnya sebelum kata “qaryah” adalah terdapat kata “ahlu” yang memiliki arti “penduduk”. Jadi maksudnya adalah perintah bertanya kepada penduduk negeri.
ان يوصف الشئ او يسمى بما يستحيل وجوده كقوله: (وَاسْأَلِ الْقَرْيَةَ)
4. Tidak menggunakan makna yang biasanya berlaku pada umumnya seperti ungkapan orang Arab bagi orang yang gemuk yaitu جبل (gunung) maka, kata tersebut tidak diungkapkan kepada selainnya kecuali pada orang yang gemuk. Demikian pula kata نخلة (pohon kurma yang tinggi) bagi orang yang memiliki badan tinggi dan tidak diungkapkan pada selain manusia seperti hewan, misalnya.
ان لايجرى ولا يطرد، كقولهم فى الرجل الثقيل: جبل، ثم لا يقال ذلك فى غيره. وفى الطويل: نخلة، ثم لايقال ذلك فى غير الادمى.
5. Tidak difungsikan sebagaimana lafadz yang dapat difungsikan dalam makna asal (kalam hakikat) contohnya yaitu seperti amar yang mengandung makna fi’il (bentuknya perintah tetapi maknanya fi’il), sehingga tidak bisa ditasrif seperti امر , ياءمر (Amara, Ya’muru)
ان لايتصرف فيما استعمل فيه كتصرفه فيماوضع له حقيقة، كالامر فى معنى الفعل، لاتقول فيه: امر ياءمر كما تقول فى الامر بمعنى القول
Post a Comment for "Kajian Kitab al-Luma’ fi Ushul al-Fiqh: Cara Menentukan Kalam Majaz"