Analisis Mistik, Sains dan Filsafat: Manakah yang Lebih Dominan di Era Modern?

Dalam filsafat, ada tiga objek kajian yang perlu diketahui yakni, filsafat itu sendiri, mistik dan sains. Mistik ialah pengetahuan yang suprarasional. Dalam Islam, mistik dikenal dengan mukjizat, karamah dan ilmu hikmah. Sebagaimana mukjizat Nabi Ibrahim ketika dibakar dalam api. Namun, beliau tidak terbakar dan itulah mukjizat.
Adapun Sains ialah pengetahuan. Ia merupakan dunia ilmiyah atau dunia zat, baik berupa benda hidup maupun benda mati yang dapat diobservasi. Sedangkan filsafat sendiri, terdapat beberapa pakar yang mendefinisikannya secara terminologi. Diantaranya ialah Plato, ia mendefinisikan filsafat sebagai pengetahuan yang berminat mencapai pengetahuan kebenaran yang asli.
Sementara muridnya (Aristoteles), mendefinisikan filsafat sebagai ilmu pengetahuan yang di dalamnya memuat ilmu-ilmu metafestika, logika, retorika, etika, ekonomi, politik dan estetika.
Pertanyaannya, manakah yang lebih dominan di era modern diantara ketiga objek tersebut? Sebelum menjawab pertanyaan ini, penulis akan memaparkan serba-serbi fenomena tentang zaman millenial ini atau disebut dengan era revolusi 4.0. Adapun penjelasannya ialah sebagai berikut:
Era revolusi industri 4.0, memberikan perubahan terhadap hidup dan cara kerja umat manusia secara fundamental. Perubahan pada era revolusi industri ini, memiliki skala, ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih luas baik dari segi ideologi, politik, ekonomi maupun pendidikan.
Teknologi informasi dan komunikasi adalah faktor utama di era revolusi industri ini. Tentu, hal ini mendorong adanya sistem otomatisasi dalam aktivitas manusia. Kemajuan teknologi informasi yang sangat pesat tidak hanya menghubungkan jutaan manusia di seluruh dunia. Namun, juga menjadi basis transaksi secara online baik transaksi perdagangan, transportasi dan lain sebagainya. Oleh karena itu, perubahan di era industri tidak dapat dihindari kehadirannya, terutama dalam bidang pendidikan.
Fenomena-fenomena yang terjadi faktor pengaruh globalisasi ialah banyak lembaga pendidikan yang memanfaatkan teknologi komunikasi dan informasi seperti website, pendaftaran online dan bahkan metode pembelajaran pun dapat diakses melalui media yang berbasis internet semisal, youtube, google dan lain sebagainya. Tidak lain tujuannya adalah untuk membentuk generasi yang efektif, inovatif dan kreatif.
Selain fenomena-fenomena yang telah disebutkan, terdapat fenomena yang perlu mendapatkan perhatian khusus yakni, tambah meningkatnya jumlah kenakalan para remaja dan dekadensi moral yang semakin meraja rela di berbagai kalangan. Tentuya, hal ini karena terabaikannya norma-norma kemanusiaan dan norma-norma ketuhanan.
Dari penjelasan di atas, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa objek yang dominan pada saat ini ialah sains (science). Majunya ilmu teknologi merupakan tanda dari dominannya sain pada saat ini. Sehingga, hal tersebut menyebabkan banyak orang tersesat jika tidak diiringi dengan mistis dan filsafat.
Dalam pengetahuan mistis, seseorang bisa lebih mendalami spiritualitas, tanpa menafikan intelektualitasnya. Begitu juga filsafat, seseorang dapat mengatur perjalanan hidupnya mana yang baik dan mana yang jelek. Oleh sebab itu, ketiga-tiganya merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan. Adapun memisahkan keduanya, ialah perbuatan yang akan menyesatkan.
Baca Juga:
Larangan Memaki Sesembahan Non-Muslim Menurut Al-Qur'an
Hukum Membakar Dupa Menurut Fikih dan Ushul Fikih
Post a Comment for "Analisis Mistik, Sains dan Filsafat: Manakah yang Lebih Dominan di Era Modern?"