Bolehkah Membaca Al-Qur’an dengan Bahasa Latin
![]() |
Al-Qur’an sebagai kitab pedoman umat Islam, sudah banyak mengalami penerjemahan ke dalam beberapa bahasa Ajam (bahasa selain Arab). Tujuan penerjemahan Al-Qur’an kepada bahasa yang lain merupakan suatu usaha para cendikiawan muslim untuk memberikan kemudahan bagi kaum awam untuk memahami apa sebenarnya kandungan dari ayat Al-Qur’an yang dibaca.
Pasalnya, terkadang orang-orang lebih memilih membaca terjemahannya saja daripada membaca Al-Qur’annya, hal ini dikarenakan membaca terjemahan lebih bisa dipahami daripada membaca Al-Qur’an yang berbahasa Arab. Lantas bagaimana hukum membaca Al-Qur’an dengan huruf latin, bahasa Indonesia, misalnya?
Dalam kitab “At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an” karya Imam Nawawi, disebutkan bahwa tidak diperbolehkan membaca Al-Qur’an dengan huruf latin baik bagi orang yang sudah bagus (lancar dan paham) dalam bahasa Arabnya atau bagi yang belum bagus (lancar dan paham) bahasa Arabnya. Demikian pula tidak boleh membaca Al-Qur’an dalam shalat dengan bahasa latin, jika membacanya dengan bahasa latin maka, shalatnya tidak sah. Pendapat ini menurut Madzhab Syafi’i, Malik, Ahmad, Dawud dan Abu Bakar bin Mundzir.
Sementara pendapat yang menyatakan boleh adalah Imam Abu Hanifah secara garis besar beliau menyatakan boleh dan sah shalatnya. Sementara Syaikh Abu Yusuf dan Syaikh Muhammad menyatakan, boleh hukumnya membaca Al-Qur’an dengan bahasa latin bagi orang yang sulit dalam hal bahasa Arab dan tidak diperbolehkan bagi yang sudah bagu dalam hal bahasa Arabnya. Berikut teks Arabnya:
التبيان في آداب حملة القرآن (ص: 37(
لا تجوز قراءة القرآن بالعحمية سواء أحسن العربية أو لم يحسنها سواء كان في الصلاة أم في عيرها فإن بها في الصلاة لم تصح صلاتة هذا مذهبنا ومذهب مالك و أحمد و داود و أبو بكر بن المنذر قال أبو حنيفة : يجوز ذلك لمن لم يحسن العربية ولا يجوز لمن يحسنها
Jika dianalisis bahwa maksud boleh bagi orang yang belum bagus (lancar/paham) dalam bahasa Arabnya pada pendapat ketiga di atas adalah seperti bagi orang yang sedang belajar membaca dan memahami Al-Qur’an.
Lalu, apakah orang yang membaca Al-Qur’an dengan bahasa latin tersebut mendapatkan pahala membaca sebagaimana hadis:
من قرأ حرفا من كتاب الله فله به حسنة والحسنة بعشر أمثالها لا أقول آلم حرف ولكن ألف حرف ولام حرف وميم حرف
“Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Al-Qur’an maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak mengatakan الم satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf” (H.R Tirmidzi)
Maka, tentu saja tidak karena yang dimaksud hadis tersebut ialah membaca Al-Qur’an bukan terjemahannya. Namun apabila orang yang membaca Al-Qur’an dengan bahasa latin diserati dengan bertadabbur atau berangan-angan maka, ia mendapat pahala atas angan-angannya tersebut.

Post a Comment for "Bolehkah Membaca Al-Qur’an dengan Bahasa Latin"