Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tafsir Surah As-Shaf Ayat 2-3

Tafsir Surah As-Shaf Ayat 2-3
 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لَا تَفْعَلُونَ (2)

“Wahai orang-orang yang beriman! Mengapa kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan?” (Q.S al-Shaf [61]: 2)

Asbab Nuzul ayat ini adalah ketika orang-orang muslim mengatakan, “Seandainya kami mengetahui amal-amal yang disukai Allah maka, kami akan mengorbankan harta dan jiwa kami!” kemudian, ketika Allah memerintahkan (mewajibkan) kepada mereka jihad, sebagian dari mereka tidak suka sehingga, turunlah ayat tersebut.

Ayat ini adalah tegoran bagi orang-orang yang membenarkan Allah dan Rasul-Nya (orang-orang yang beriman) yang mana mereka mengatakan sesuatu namun, tidak mengerjakannya yakni dari kabaikan dan kebagusan. Menurut Ali al-Sabuni, istifham pada ayat tersebut adalah sebagai pengingkaran dan teguran.

Imam Ibnu Katsur berkata: “Ini (istifham) adalah sebagai teguran bagi orang yang dianggap musuh atau untuk yang mengatakan sesuatu namun tidak memenuhi apa yang dikatakannya.”

Dalam Sahih Bukhari dan Muslim diriwayatkan tentang tanda-tanda orang munafik, berikut bunyinya:

آية المنافق ثلاث : إذا وعد أخلف ، وإذا حدث كذب ، وإذا ائتمن خان

“Tanda-tandanya orang munafik adalah: ketika berjanji ia mengingkari, ketika berucap ia berbohong dan ketika diipercaya, ia mengkhianati”

كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لَا تَفْعَلُونَ (3)

“(itu) sangatlah dibenci di sisi Allah jika kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan” (Q.S al-Shaf [61]: 3)

Yakni perbuatan tersebut sangat dibenci oleh Allah swt yakni mengatakan sesuatu kemudian tidak dipenuhi sebagaimana yang dikatakan.

Imam Ibnu Abbas menceritakan bahwa orang-orang mukmin pada waktu itu – sebelum diwajibkannya shalat – berkata “Kami sangat senang jika Allah swt menunjukkan amal yang paling disenangi, maka, kami akan melakukannya.” Lalu, melalui Nabi-Nya Allah beritakan amal-amal tersebut bahwa amal-amal yang paling dicintai oleh Allah adalah beriman kepada-Nya tanpa keraguan dan memerangi (jihad) ahli maksiat. Namun, setelah perintah untuk berjihad turun, orang-orang mukmin pada waktu itu tidak suka dan mereka merasa keberatan untuk menjalani perintah tersebut.

Sumber: Syaikh Ali al-Shabuni, Sofwah al-Tafasir (Maktabah Syamilah)

Post a Comment for "Tafsir Surah As-Shaf Ayat 2-3"