Dalil-dalil yang Berhubungan dengan Ziarah Qubur
Mengucapkan salam ketika hendak memasuki kuburan
قال أبو رزين: يا رسول الله إن طريقي على الموتى فهل لي كلام أتكلم به إذا مررت عليهم؟ قال: "قُل السَّلامُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ القُبُورِ مِنَ المُسْلِمِينَ وَالمُؤمِنينَ أَنْتُمْ لَنَا سَلَفٌ وَنَحْنُ لَكُمْ تُبَعٌ وَإِنَّا إنْ شَاءَ الله بِكُمْ لاحِقُونَ". قال أبو رزين: هل يسمعون؟ قال: يَسْمَعُونَ وَلا يَسْتَطِيعُونَ أنْ يُجيبوا: أي جواباً يسمعه الحي، قال: يا أبَا رزين، ألا تَرْضَى أنْ يَرُدَّ عَلَيْكَ بِعَدَدِهِمُ المَلائِكَةُ".
Diceritakan dari Al-Aqili, dari Anu Hurairah R.a bahwa seorang sahabat yang bernama Abu Razin pernah bertanya kepada Rasulullah saw, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya jalan yang aku lalui terdapat orang-orang yang mati, apakah ada suatu ungkapan bagiku ketika aku melewatinya?” Rasulullah saw menjawab, “Ucapkanlah Assalamu’alaikum ya Ahlal Qubuur minal Muslimiin wal Mu’miniin, Antum lanaa Salafun wa Nahnu Lakum Taba’un, wainnaa Insya Allahu bikum Laahikun.” Kemudian Abu Razin bertanya lagi, “Apakah mereka (ahlu qubur) mendengarnya?” Rasul saw menjawab, “Mereka mendengar tetapi, mereka tidak mampu menjawab (sebagaimana jawaban manusia yang masih hidup kepada sesama)” Beliau meneruskan, “Wahai Abu Razin, tidakkah engkau ridha jika salammu dijawab dengan sejumlah orang yang mati oleh para malaikat?”
وابن أبي الدنيا والبيهقي عن محمد بن واسع قال: "بَلَغَنِي أنَّ المَوْتَى يَعْلَمُونَ بِزُوّارِهِمْ يَوْمَ الجُمُعَةِ وَيَوْماً قَبْلَهُ وَيَوْماً بَعْدهُ"
Diceritakan dari Ibnu Abu Dunya dan Imam Baihaqi, dari Muhammad bin Wasi’ yang menyakatan, “Telah sampai kepadaku suatu riwayat bahwa orang-orang yang sudah meninggal mengetahui orang-orang yang malakukan ziarah pada hari Jum’at dan hari sebelum dan setelahnya.”
وابن أبي الدنيا والبيهقي عن محمد بن واسع قال: "بَلَغَنِي أنَّ المَوْتَى يَعْلَمُونَ بِزُوّارِهِمْ يَوْمَ الجُمُعَةِ وَيَوْماً قَبْلَهُ وَيَوْماً بَعْدهُ" والبيهقي عن محمد بن النعمان مرسلاً: "مَنْ زَارَ قَبْرَ أَبَوَيْهِ أَوْ أَحَدِهِمَا فِي كُلِّ جُمُعَةٍ غُفِرَ لَهُ وَكُتِبَ بَارّاً.
Diriwayatkan dari Imam Baihaqi dari Ibnu Nu’man, “Barangsiapa yang berziarah ke makam kedua orangtuanya atau ke salah satunya pada setiap hari Jum’at maka, ia akan diampuni dosa-dosanya dan dicatat dengan kebaikan.”
وروي عن النبي أنه قال: "آنَسُ مَا يَكُونَ المَيِّتُ فِي قَبْرِهِ إذا زَارَهُ مَنْ كَانَ يُحِبَّهُ في الدُّنْيا"
Rasulullah sawt pernah bersabda, “Suatu hal yang disenangi oleh mayyit ketika berada di dalam kubur ialah dizirahi oleh orang yang mencintainya ketika di dunia.”
Mendoakan Mayyit
وابن أبي شيبة عن الحسن قال: من دخل المقابر، فقال: اللهم ربّ الأجساد البالية والعظام النخرة التي خرجت من الدنيا، وهي بك مؤمنة أدخل عليها روحاً من عندك وسلاماً منى استغفر له كل مؤمن مات مذ خلق الله آدم.
Diriwayatkan dari Ibnu Abi Syaibah dari Sayyidah Aisyah r.a, “Barangsiapa yang memasuki kuburan kemudian mengucapkan doa:
اللهم ربّ الأجساد البالية والعظام النخرة التي خرجت من الدنيا، وهي بك مؤمنة أدخل عليها روحاً من عندك وسلاماً منى
‘Allahumma Rabbil Ajsaad Al-Baaliyah, wal Idhaam Al-Nakhirah, Allati Kharajat minad Dunyaa Wahiya bika Mu’minatun Adkhil Alayha Ruuwhan min Indika Wasalaman Minni
Artinya: Ya Allah yang menguasai semua jasad rusak dan tulang yang rapuh, yang dikeluarkan ke alam dunia dalam keadaan beriman kepada-Mu, masukkanlah ruh dari sisimu ke dalam jasad-jasad tersebut dan semoga keselamatan menyertaiku.
Maka, Allah swt akan mengampuni dosa-dosa orang tersebut sebanyak orang mukmin yang mati dari masa Nabi Adam a.s.
Kisah Jenazah di dalam Qubur
وحكى بعض أهل العلم أنّ رجلاً رأى في النوم أهل القبور في بعض المقابر قد خرجوا من قبورهم إلى ظاهر المقبرة، وإذا بهم يلتقطون شيئاً ما يدري ما هو، قال: فتعجب من ذلك، ورأيت رجلاً منهم جالساً لا يلتقط معهم شيئاً فدنوت وسألت: ما الذي يلتقط هؤلاء؟ فقال يلتقطون ما يهدي إليهم المسلمون من قراءة القرآن والصدقة والدعاء، فقال: فقلت له: فلم لا تلتقط أنت معهم؟ أنا غنيّ عن ذلك، فقلت: بأي شيء أنت غنيّ؟ قال: بختمة يقرؤها ويهديها إليّ كل يوم ولدي يبيع الزلابية في السوق الفلاني، فلما استيقظت ذهبت إلى السوق حيث ذكر، فإذا شاب يبيع الزلابية ويحرّك شفتيه، فقلت: بأي شيء تحرّك شفتيك؟ قال: أقرأ القرآن وأهديه إلى والدي في قبره، قال: فلبثت مدّة من الزمان ثم رأيت الموتى قد خرجوا من القبور كما تقدّم، وإذا بالرجل الذي كان لا يلتقط صار يلتقط فاستيقظت وتعجبت من ذلك، ثم ذهبت إلى السوق لأتعرّف خبر ولده، فوجدته قد مات.
Diceritakan dari ulama’ ahli ilmu bahwa suatu ketika ada seorang laki-laki yang di dalamnya mimpinya bertemu dengan Ahli Qubur (orang-orang yang sudah meninggal), mereka keluar dari masing-masing kuburannya. Kemudian, mereka mengambil sesuatu yang belum diketahui oleh laki-laki yang bermimpi tersebut. Laki-laki tadi menemukan seorang laki-laki dari golongan Ahli Qubur sedang duduk dan tidak mengambil sesuatu sebagaimana Ahli Qubur yang lain. Lalu ditanya oleh si laki-laki, “Apa yang mereka (Ahli Qubur) ambil?” Dijawab oleh laki-laki dari Ahli Qubur itu, “Mereka (Ahli Qubur) mengambil hadiah yang dihadiahkan oleh kaum muslimin dari bacaan Al-Qur’an, sedekah dan doa”. Lalu, si laki-laki tadi bertanya lagi, “Kenapa kamu tidak mengambil seperti yang mereka ambil?” Dijawab oleh laki-laki (Ahli Qubur), “Aku sudah cukup dengan hal tersebut” si laki-laki dalam mimpinya bertanya lagi, “dengan sebab apa kamu sudah cukup untuk mengambil hadiah dari kaum muslimin?” Dijawab oleh laki-laki dari Ahli Qubur, “dengan khataman Al-Qur’an yang dibacakan dan dihadiahkan kepadaku setiap hari oleh anakku, ia biasanya membeli makanan-makanan di pasar (Sauq al-Fulany).” Ketika laki-laki yang bermimpi itu terbangun dari tidurnya, ia pergi ke pasar sebagaimnana yang disebut dalam mimpinya. Ketika sudah sampai, tiba-tiba terdapat terdapat anak muda yang membeli makanan-makanan ringan dan menggerak-gerakkan bibirnya. Ditanya anak muda tersebut, “Kenapa engkau menggerak-gerakkan bibirmu?” Anak muda menjawab, “Aku membaca Al-Qur’an dan aku hadiahkan kepada orangtuaku yang sudah meninggal.” Setelah itu, si laki-laki tertidur lagi dan bermimpi banyak orang mati yang keluar dari kuburannya untuk mengambil hadiah sebagaimana mimpi sebelumnya, sementara laki-laki dari golongan Ahli Qubur yang tidak mengambil hadiah (bacaan Al-Qur’an, sedekah dan lain-lain) kini, menjadi orang yang mengambil hadiah-hadiah tersebut. Nampaknya ketika si laki-laki bangun, ia bergegas pergi ke pasar dan memang benar bahwa anaknya yang sering menghadiahkan bacaan Al-Qur’an untuk orangtuanya telah meninggal dunia.
Riwayat dan kisah dikutip dari kitab Irsyad al-Bad ila Sabil al-Rasyad karya Syaikh Zainuddin al-Malibari, (Dar al-Kutub al-Islamiah: Jakarta), halaman 70.
Post a Comment for "Dalil-dalil yang Berhubungan dengan Ziarah Qubur"