Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tafsir Surah As Syura Ayat 19-20

 

وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَةَ وَسَعَى لَهَا سَعْيَهَا وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَئِكَ كَانَ سَعْيُهُمْ مَشْكُورًا (19)

“Dan barang siapa yang menghendaki kehidupan akhirat dan berusaha ke arah itu dengan sungguh-sungguh, sedangkan ia adalah mukmin, maka mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik” (Q.S Al-Syura [42]: 19)

Ayat ini adalah kebalikan dari ayat 18. Maksud dari “man arada al-akhirah” yaitu orang yang menginginkan kehidupan akhirat serta kegembiraan dan dan kenikmatan yang ada di dalamnya. Adapun “wasa‘a laha sa‘yaha” yakni menempuh jalan tersebut dengan menempuh jalannya dan selalu mengikuti Rasulullah saw serta ia juga beriman dan membenarkan adanya pahala dan adanya pembalasan di akhirat. Maka, dijelaskan pada potongan ayat berikutnya”faulaika…” bahwa mereka itu adalah orang-orang yang usahanya dibalasi dengan baik.

وَقَوْلُهُ: وَمَنْ أَرادَ الْآخِرَةَ أَيْ أَرَادَ الدَّارَ الْآخِرَةَ وَمَا فِيهَا مِنَ النَّعِيمِ وَالسُّرُورِ وَسَعى لَها سَعْيَها أَيْ طَلَبَ ذَلِكَ مِنْ طَرِيقِهِ وهو متابعة الرسول صلّى الله عليه وسلّم وَهُوَ مُؤْمِنٌ أي قلبه مُؤْمِنٌ، أَيْ مُصَدِّقٌ بِالثَّوَابِ وَالْجَزَاءِ فَأُولئِكَ كانَ سَعْيُهُمْ مَشْكُوراً.

كُلا نُمِدُّ هَؤُلاءِ وَهَؤُلاءِ مِنْ عَطَاءِ رَبِّكَ وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا (20)

“Kepada masing-masing golongan, baik golongan ini maupun golongan itu, Kami berikan bantuan dari kemurahan Tuhanmu. Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi” (Q.S Al-Syura [42]: 20)

Tafsir:

Maksud dari “kullan” pada ayat tersebut yaitu setiap orang dari kedua golongan yang telah disebutkan di atas yakni golongan yang mengharapkan dunia dan golongan yang mengharapkan akhirat. Maka, Allah berikan bantuan kepadanya

Dari kemurahan Tuhanmu” yaitu Allah swt adalah dzat yang mengatur dan memutuskan terhadap sesuatu yang menurut manusia tidak mungkin. Sehingga, Allah berikan kepada setiap orang yang berhak diterimanya, yakni nasib bahagia dan nasib celaka. Tidak ada yang bisa menolak keputusan-Nya serta tidak ada yang bisa mencegah dan merubah apa yang Allah kehendaki. Kemudian Allah berfirman:

وَمَا كَانَ عَطَاءُ رَبِّكَ مَحْظُورًا

Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi.

Artinya, tidak ada seorangpun yang dapat mencegah Allah dan tidak ada seorangpun yang dapat merubah kehendak-Nya. Qatadah mengatakan sehubungan dengan makna firman-Nya: Dan kemurahan Tuhanmu tidak dapat dihalangi. (Al-Isra: 20) Bahwa yang dimaksud dengan mahzura ialah dikurangi. Sedangkan menurut Al-Hasan dan lain-lainnya, makna yang dimaksud ialah dicegah.

قال قتادة {وَمَا كَانَ عَطَآءُ رَبّكَ مَحْظُوراً} أي منقوصاً, وقال الحسن وغيره: أي ممنوعاً أي هو المتصرف الحاكم الذي لا يجور, فيعطي كلاً ما يستحقه من السعادة والشقاوة, فلا راد لحكمه ولا مانع لما أعطى ولا مغير لما أراد

Sumber: Tafsir Ibnu Katsir

Post a Comment for "Tafsir Surah As Syura Ayat 19-20"