Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tafsir Surah As Syura Ayat 17-18

 

وَكَمْ أَهْلَكْنَا مِنَ الْقُرُونِ مِنْ بَعْدِ نُوحٍ وَكَفَى بِرَبِّكَ بِذُنُوبِ عِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا (17)

Dan berapa banyaknya kaum sesudah Nuh telah Kami binasa­kan dan cukuplah Tuhanmu Maha Mengetahui lagi Maha Melihat dosa hamba-hamba-Nya. (Q.S Al-Syura [42]: 17)

Menurut Ibnu Katsir ayat ini sebagai teguran atau peringatan dari Allah swt kepada kaum kafir Quraisy yang mendustakan Rasulullah saw bahwa sungguh Allah swt telah membinasakan orang-orang yang mendustakan rasul-rasul-Nya setelah Nabi Nuh a.s. sehingga, hal ini mengindikasikan bahwa generasi-generasi yang hidup pada masa Nabi Adam dan Nabi Nuh memeluk agama Islam. Sebagaimana diriwayatkan dari Ibnu abbas r.a, “Terdapat sepuluh generasi pada masa Nabi Adam dan Nabi Nuh yang memeluk Islam. Maksud dari ayat tersebut adalah sesungguhnya orang-orang pendusta bukanlah yang paling mulia di sisi Allah. sungguh mereka telah mendustkan paling mulia-mulianya utusan dan mahluk maka, siksa bagi mereka lebih utama dan lebih pantas”.

قال ابن عباس: كان بين آدم ونوح عشرة قرون كلهم على الإسلام, ومعناه أنكم أيها المكذبون لستم أكرم على الله منهم وقد كذّبتم أشرف الرسل وأكرم الخلائق, فعقوبتكم أولى وأحرى.

Adapun yang dimaksud dengan potongan ayat “wakafa birabbika…” yaitu Allah adalah dzat yang Maha Mengetahui terhadap segala perbuatan mereka baik dari segi amal baik atau jelek maka, tidak ada yang samar di sisi Allah.

مَنْ كَانَ يُرِيدُ الْعَاجِلَةَ عَجَّلْنَا لَهُ فِيهَا مَا نَشَاءُ لِمَنْ نُرِيدُ ثُمَّ جَعَلْنَا لَهُ جَهَنَّمَ يَصْلاهَا مَذْمُومًا مَدْحُورًا (18)

Barang siapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), maka Kami segerakan baginya di dunia itu apa yang Kami kehendaki bagi orang yang Kami kehendaki dan Kami tentukan baginya neraka Jahannam; ia akan memasukinya dalam kea­daan tercela dan terusir. (Q.S Al-Syura [42]: 18)

Menurut Ibnu Katsir ayat ini menginformasikan bahwa tidaklah setiap orang yang menginginkan dunia dapat memperolehnya melainkan akan memperoleh sesuai dengan kehendak Allah swt. Menurut beliau ayat ini sebagai batasan bagi kemutlakan ayat-ayat yang lain yakni semua terikat dengan kehendak Allah swt. Adapun yang dimaksud dengan “Jahannam” yaitu di dalam kehidupan akhirat lalu, Allah swt masukkan mereka ke dalam neraka yang berlumuran api di pinggir-pinggirnya dalam keadaan tercela karena jeleknya perbuatan orang tersebut karena ia telah memilih dunia daripada akhirat yang kekal.

قَالَ الإمام أحمد: حدثنا حسين، حدثنا ذويد ، عَنْ أَبِي إِسْحَاقَ، عَنْ زُرْعَة، عَنْ عَائِشَةَ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا، قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "الدُّنْيَا دَارُ مَنْ لَا دَارَ لَهُ، وَمَالُ مَنْ لَا مَالَ لَهُ، وَلَهَا يَجْمَعُ مَنْ لَا عَقْلَ لَهُ"

Imam Ahmad dari Siti Aisyah r.a. mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah bersabda: Dunia ini adalah rumah bagi orang yang tidak punya rumah, dan harta bagi orang yang tidak berharta, dan hanya karena dunialah orang yang tidak berakal menghimpunnya.

Sumber: Tafsir Ibnu Katsir

Post a Comment for "Tafsir Surah As Syura Ayat 17-18"