Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Doa Berbuka Puasa: Dibaca Sebelum atau Sesudah Makan?


 

Membaca Doa Berbuka Puasa: Sebelum atau Sesudah Makan?

Dalam menjalankan dan mencapai kesempurnaan ibadah puasa di bulan Ramadhan, tentunya harus disertai dengan etika atau adab-adab dalam berpuasa. Dalam ifthar atau hendak berbuka puasa, misalnya, maka kita dianjurkan untuk membaca doa sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Lafal doa berbuka puasa terdapat beberapa versi. Adapun versi yang pertama ialah sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh sahabat Mu’adz bin Zuhrah:

كَانَ إِذَا أَفْطَرَ قَالَ « اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ »

“Rasulullah saw ketika berbuka puasa, beliau membaca doa: Ya Allah hanya untuk-Mu kami berpuasa dan atas rezekimu yang Engkau limpahkan kami berbuka.” (H.R Abu Dawud)

Sementara hadis yang lain tentang lafal doa berbuka puasa ialah diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a

كان رسول الله صلى الله عليه و سلم إذا أفطر قال : ذهب الظمأ و ابتلت العروق و ثبت الأجر إن شاء الله

“Ketika Rasulullah saw berbuka puasa, beliau melafalkan doa: ‘Telah hilang rasa haus dan urat-urat telah basah serta pahala tetap, Insya Allah’” (H.R Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman)

Pada umumnya, masyarakat Indonesia menggunakan lafal doa pada riwayat yang pertama, terkadang juga menggabungkan diantara keduanya. Namun, suatu hal yang perlu diketahui, apa doa-doa di atas dibaca sebelum berbuka? Pasalnya kebanyakan orang membaca doa di atas sebelum mereka berbuka puasa.

Dalam kitab Fath al-Mu’in dijelaskan mengenai ketentuan waktu doa berbuka puasa dan doa yang diucapkan bagi orang yang berbuka diantara dua doa yang disebutkan di atas. Doa berbuka puasa yang baik adalah membaca doa sesuai dengan hadis yang diriwayatkan oleh Mu’adz bin Zuhrah. Sedangkan doa yang diriwayatkan oleh Ibnu Umar ditambahkan tatkala seseorang yang berbuka puasa disertai dengan air. Berikut penjelasannya:

ويُسَنّ أن يقولَ عَقِبَ الفطر: "اللهمّ لَكَ صُمْتُ، وعلى رِزْقِكَ أفطَرْتُ" ويزيد مَنْ أفطَرَ بالماءِ : "ذَهَبَ الظّمأ، وابتَلّتِ العُروقُ، وثَبتَ الأجْرُ إن شاءَ الله تعالى".

“Disunnahkan membaca doa (setelah berbuka puasa): ‘Allahumma laka shumtu wa ‘ala rizqika afthartu’ dan barangsiapa berbuka dengan air maka ditambah doa ‘Dzahaba al-Dham’u, wabtalat al-Uruq, wa tsabata al-Ajru, insya Allah’”. (Fath al-Mu’in, hlm 195)

Dengan begitu dapat kita pahami bahwa kesunnahan untuk membaca doa berbuka puasa ialah setelah berbuka, bukan sebelum berbuka puasa atau pada saat berbuka puasa, bukan sebagaimana dipraktekkan oleh masyarakat yang membaca doa sebelum menyantap hidangan atau minuman pada waktu maghrib. Hal ini ditegaskan lagi dalam kitab I’anah al-Thalibin yang merupakan Syarah kitab Fath al-Mu’in dengan pernyataan berikut:

)وقوله عقب الفطر ) أي عقب ما يحصل به الفطر لا قبله ولا عنده

“Maksud daripada (sunnah berdoa setelah berbuka) yakni setelah usai berbuka puasa, bukan (dibaca) sebelum berbuka dan bukan saat berbuka.” (I’anah al-Thalibin, Juz. 2, hlm 247)

Dapat disimpulkan, waktu yang disunnahkan membaca doa berbuka puasa yang benar adalah setelah berbuka puasa atau setelah memakan/meminum hidangan pada waktu maghrib. Walaupun toh membacanya sebelum berbuka dapat dikatakan sunnah karena tuntunan Rasulullah namun, yang lebih utama adalah diucapkan setelah berbuka puasa.

Post a Comment for "Doa Berbuka Puasa: Dibaca Sebelum atau Sesudah Makan?"