Tafsir Surah As-Syura Ayat 9-11

Tafsir Ayat 9
أَمِ اتَّخَذُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ فَاللَّهُ هُوَ الْوَلِيُّ وَهُوَ يُحْيِ الْمَوْتَى وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (9)
“Atau mereka mengambil pelindung-pelindung selain Dia? Padahal Allah, Dialah Pelindung (yang sebenarnya). Dan Dia menghidupkan orang mati, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu” (Q.S Al-Syura [42]: 9)
Ayat ini sebagai tegoran dari Allah swt kepada kaum musyrik yang menyembah selain Allah swt. Melalui ayat ini juga Allah swt menyatakan bahwa Ia-lah dzat Yang Maha Pelindung yang sebenarnya. Tidak ada yang pantas untuk disembah selain Allah, dzat Yang Maha Kuasa untuk menghidupkan orang yang mati serta Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Tafsir Ayat 10
وَمَا اخْتَلَفْتُمْ فِيهِ مِنْ شَيْءٍ فَحُكْمُهُ إِلَى اللَّهِ ذَلِكُمُ اللَّهُ رَبِّي عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَإِلَيْهِ أُنِيبُ (10)
“Dan apa pun yang kamu perselisihkan padanya tentang sesuatu, keputusannya (terserah) kepada Allah. (Yang memiliki sifat-sifat demikian) itulah Allah Tuhanku. Kepada-Nya aku bertawakkal dan kepada-Nya aku kembali” (Q.S Al-Syura [42]: 10)
Ayat ini menjelaskan bahwa apapun yang diperselisihkan di antara umat manusia maka, semuanya itu akan kembali kepada Allah sebab Allah adalah Dzat Yang Maha Bijaksana dengan kitab-Nya serta sunnah Nabi-Nya. Ayat ini mengajarkan kepada kita bahwa kebenaran yang hakiki hanyalah milik Allah semata. Dengan begitu, tidak seyogianya kita merasa benar sendiri dan tidak menghargai pendapat orang lain. Walaupun di mata manusia benar tetapi belum tentu di sisi Allah swt benar pula dan sebaliknya.
Tafsir Ayat 11
فاطِرُ السَّماواتِ وَالْأَرْضِ جَعَلَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْواجاً وَمِنَ الْأَنْعامِ أَزْواجاً يَذْرَؤُكُمْ فِيهِ لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ (11)
“Allah Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, dan dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan (juga). Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dia Yang Maha Mendengar, Maha Melihat.” (Q.S Al-Syura [42]: 11)
Yakni Allah ciptakan langit dan bumi serta segala sesuatu yang berada di antara keduanya. Kemudian Allah swt juga menjadikan pasangan-pasangan yang sejenis dengan kita yaitu dari laki-laki dan perempuan. Semua itu sebagai anugerah dan keutamaan dari-Nya. Selain itu, Allah ciptakan pula delapan hewan ternak yang berpasang-pasang pula. Sementara dalam menjelaskan hewan ternak pada ayat ini Ibnu Katsir tidak menyebutkannya secara spesifik apa saja hewan yang di maksud. Adapun yang dimaksud dengan potongan ayat “yadzra’ukum fihi” yaitu Allah ciptakan manusia secara kontinu. Setelah itu, Allah jadikan mereka berpasang-pasang sebagaimana penjelasan tadi. Kemudian, berkembang biak hingga, tahun ke tahun, masa ke masa terus turun-temurun Allah ciptakan manusia
Sementara tafsiran yang lebih spisifik mengenai “yadzra’ukum fihi” yakni dari Imam al-Baghawi, beliau menafsirinya dengan “rahim”. Ada juga yang menafsirinya dengan “perut” dan ada yang mengatakan memang dari segi “Allah menciptakan” manusia. Sementara al-Mujahid menyatakan bahwa manusia ataupun binatang ternak maka, akan mengalami perkembangan dari generasi ke generasi.
Pendapat-pendapat tersebut saling menyempunakan sebab untuk memiliki keturunan maka, dalam Islam kita diperintah untuk mencari pasangan (nikah) terlebih dulu sebagaimana penjelasan tadi. Dengan begitu, pasutri dapat melakukan hubungan fertilisiasi (perkawinan) kemudian pada proses selanjutnya sel telur dari ibu dan sel sperma dari ayah akan mengalami peleburan sehingga memanifestasikan zigot. “Laysa kamitslihi syai’un” yakni siapapun tidak ada yang dapat menyamai ciptaan Allah seperti diciptakannya pasangan-pasangan (suami-istri) sebab Allah adalah Dzat Yang Maha Esa serta segala mahluk butuh pada Allah.
Sumber: Tafsir Ibnu Katsir
Post a Comment for "Tafsir Surah As-Syura Ayat 9-11"