Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tafsir Surah As-Syura Ayat 7

 

وَكَذَلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لِتُنْذِرَ أُمَّ الْقُرَى وَمَنْ حَوْلَهَا وَتُنْذِرَ يَوْمَ الْجَمْعِ لَا رَيْبَ فِيهِ فَرِيقٌ فِي الْجَنَّةِ وَفَرِيقٌ فِي السَّعِيرِ (7)

"Dan demikianlah Kami wahyukan Al-Qur'an kepadamu dalam bahasa Arab agar engkau memberi peringatan kepada penduduk (ibu kota) Makkah dan penduduk negeri-negeri di sekelilingnya serta memberi peringatan tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak diragukan adanya. Segolongan masuk surga dan segolongan masuk nereka" (Q.S Al-Syura [42]: 7)

Yakni sebagaimana Allah wahyukan kepada Nabi-Nabi terdahulu, sebelum Nabi Muhammad. Allah wahyukan pula Al-Qur'an yang berbahasa Arab kepada Nabi Muhammad, yang di dalamnya sangat jelas maknanya serta dapat memberi petunjuk. Adapun tujuan Allah swt menurunkan Al-Qur'an berbahasa Arab adalah agar Nabi Muhammad memberikan peringatan kepada penduduk Makkah dan negeri-negeri sekitarnya. Kota Makkah disebut dengan "Ummul Qura>" karena paling mulia-mulianya daerah. Ibnu Katsir menyatakan bahwa telah banyak sumber atau referensi-referensi yang menyatakan demikian, salah satunya yaitu hadis yang telah diriwayatkan oleh Imam Ahmad yang bunyinya sebagai berikut:

حَدَّثَنَا أَبُو الْيَمَانِ حَدَّثَنَا شُعَيْبٌ عَنِ الزُّهْرِيِّ حدثنا أبو سلمة بن عبد الرحمن قال: أَنَّ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَدِيِّ بْنِ الْحَمْرَاءِ الزُّهْرِيِّ أَخْبَرَهُ أَنَّهُ سَمِعَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ وَهُوَ وَاقِفٌ بِالْحَزْوَرَةِ «2» فِي سُوقِ مَكَّةَ «وَاللَّهِ إِنَّكِ لَخَيْرُ أَرْضِ اللَّهِ وَأَحَبُّ أَرْضِ اللَّهِ إِلَى اللَّهِ وَلَوْلَا أَنِّي أُخْرِجْتُ مِنْكِ مَا خَرَجْتُ» «3» وَهَكَذَا رِوَايَةُ التِّرْمِذِيِّ وَالنَّسَائِيِّ وَابْنِ مَاجَهْ مِنْ حَدِيثِ الزُّهْرِيِّ به وقال الترمذي حسن صحيح.

Diceritakan dari Abu al-Yaman, dari Syuaib, dari Zuhri, telah menceritakan kepada kami Abu Salamah bin Abdur Rahman bahwa Abdullah bin Addi bin Hamra' memberitahukan kepadanya (Abu Salamah) bahwa ia (Abdullah) pernah mendengar Rasulullah saw bersabda saat beliau berdiri di Hazurah pasar kota Makkah, beliau bersabda: Demi Allah sesungguhnya engkau adalah benar-benar tanah Allah yang paling baik dan tanah yang paling disukai oleh Allah. Seandainya penduduknya tidak mengusirku darimu, niscaya aku tidak akan keluar darimu" Sebagaimana bunyi hadis yang telah diriwayatkan oleh Imam al-Nasa'i, Imam al-Turmudzi dan Ibnu Majah dari al-Zuhri. Imam al-Turmudzi berkata bahwa hadis tersebut berlebel Hasan dan Sahih.

Melalui ayat ini, Nabi Muhammad juga diperintah agar menyampaikan peringatan tentang hari kiamat yang mana pada hari itu akan dikumpulkan umat-umat terdahulu dan umat-umat setelahnya di tempat atau tanah yang satu. Dan sesungguhnya hari kiamat itu nyata bukan mengada-ngada dan tidak diragukan lagi terjadinya. Pada hari itu akan tampak jelas siapa yang masuk neraka dan siapa yang masuk surga, manusia akan diadili oleh Allah swt. Dalam ayat lain, Allah berfirman

يَوْمَ يَجْمَعُكُمْ لِيَوْمِ الْجَمْعِ ذَلِكَ يَوْمُ التَّغَابُنِ

"Ingatlah pada hari ketika Allah mengumpulkan kamu pada hari berhimpun, itulah hari pengungkapan kesalahan-kesalahan..." (Q.S al-Tagabhun [64]: 9).

Ibnu Katsir menafsirinya dengan ahli surga akan menyalahkan ahli neraka. Jelaslah, kelak akan tersingkap siapa yang dzalim atau yang berbuat jahat pada orang lain. Dalam artian semua dosa yang kita perbuat akan tampak jelas pada waktu itu. Dalam membahas mengenai hal ini, Ibnu Katsir menjelaskan panjang lebar. Beliau juga mengutip ayat lain dalam Al-Qur'an:

"...Itulah hari ketika semua manusia dikumpulkan (untuk dihisab). Dan itulah hari yang disaksikan oleh semua mahluk. Dan kami tidak akan menunda kecuali sampai waktu yang sudah ditentukan. Ketika hari itu datang, tidak seorang pun yang berbicara kecuali dengan izin-Nya; maka diantara mereka ada yang sengsara dan ada yang bahagia" (Q.S al-Hud [11]: 103-105)

Diceritakan dari Imam Ahmad, dari Abdullah bin Umar bahwa suatu saat Rasulullah keluar bersama para sahabatnya dengan memegang dua kitab. Kemudian beliau berkata, “Apakah kalian mengetahui tentang dua kitab ini?” Sahabat pun menjawab “Tidak, kecuali engkau memberitahu kami wahai Rasul” Rasulullah bersabda seraya berisyarat pada kitab yang ada di tangan kanannya, “Ini adalah kitab dari Allah Tuhan Semesta Alam yang di dalamnya dicatat nama-nama ahli surga, orang tua mereka serta kabilah-kabilahnya. Kemudian mereka dikumpulkan menjadi satu dari orang pertama sampai orang terakhir dari mereka sehingga, tidak dapat dikurangi ataupun ditambahi”. Selanjutnya Rasulullah bersabda tentang kitab yang ada di tangan kirinya, “Ini adalah kitabnya ahli neraka. Di dalamnya dicatat nama-nama mereka, orang tua mereka dan kabilah-kabilahnya. Lalu, dikumpulkan menjadi satu dari awal hingga akhir dan tidak dapat dikurangi atau ditambahi lagi” Maka, para sahabat bertanya kepada Rasulullah, “Lantas untuk apa kita beramal jika semuanya sudah ditentukan?” Dijawab oleh Rasulullah, “Luruskanlah dirimu, dekatkanlah kepada Allah. Sesungguhnya perbuatan ahli surga itu diakhiri dengan amal perbuatan ahli surga dan perbuatan ahli neraka akan diakhiri dengan perbuatan ahli neraka, betapapun amal yang pernah dikerjakan sebelumnya”.

Selanjutnya Rasul melanjutkan sabdanya seraya menggenggamkan tangannya, “Selesaikahlah urusan Tuhanmu atas hamba-hamba-Nya”. Kemudian Rasul bersabda dengan memberikan isyarat melalui tangan kanan dan membentangkannya “Sebagian golongan ada di surga”. Berikutnya, membentangkan tangan kiri, seraya bersabda, “Dan sebagian golongan lain ada di neraka”. Hadis ini juga diriwayatkan oleh al-Nasa’i dan al-Turmudzi dari Qutaibah r.a. Al-Turmudzi menyatakan bahwa hadis tersebut Hasan, Sahih dan sekaligus Gharib.

قَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ «4» حَدَّثَنَا هَاشِمُ بْنُ الْقَاسِمِ حَدَّثَنَا لَيْثٌ حَدَّثَنِي أَبُو قَبِيلٍ الْمَعَافِرِيُّ عَنْ شُفَيٍّ الْأَصْبَحِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: خَرَجَ عَلَيْنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي يَدِهِ كِتَابَانِ فَقَالَ: «أَتَدْرُونَ مَا هَذَانِ الْكِتَابَانِ؟» قَالَ: قُلْنَا لَا إِلَّا أَنْ تخبرنا يا رسول الله. قال صلى الله عليه وسلم لِلَّذِي فِي يَدِهِ الْيُمْنَى: «هَذَا كِتَابٌ مِنْ رَبِّ الْعَالَمِينَ بِأَسْمَاءِ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَأَسْمَاءِ آبَائِهِمْ وقبائلهم- ثم أَجْمَلَ «1» عَلَى آخِرِهِمْ- لَا يُزَادُ فِيهِمْ وَلَا ينقص منهم أبدا- ثم قال صلى الله عليه وسلم لِلَّذِي فِي يَسَارِهِ: هَذَا كِتَابُ أَهْلِ النَّارِ بِأَسْمَائِهِمْ وَأَسْمَاءِ آبَائِهِمْ وَقَبَائِلِهِمْ ثُمَّ أَجْمَلَ عَلَى آخِرِهِمْ لَا يُزَادُ فِيهِمْ وَلَا يُنْقَصُ مِنْهُمْ أَبَدًا» فَقَالَ أَصْحَابُ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وسلم فلأي شيء نعمل إن كان هذا الأمر قَدْ فُرِغَ مِنْهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ «سَدِّدُوا وَقَارِبُوا فَإِنَّ صَاحِبَ الجنة يختم له بعمل أهل الْجَنَّةِ وَإِنْ عَمِلَ أَيَّ عَمَلٍ، وَإِنَّ صَاحِبَ النار يختم له بعمل أهل النَّارِ وَإِنْ عَمِلَ أَيَّ عَمَلٍ» ثُمَّ قَالَ «2» صلى الله عليه وسلم بِيَدِهِ فَقَبَضَهَا ثُمَّ قَالَ «فَرَغَ رَبُّكُمْ عَزَّ وَجَلَّ مِنَ الْعِبَادِ- ثُمَّ قَالَ بِالْيُمْنَى فَنَبَذَ بِهَا فَقَالَ فَرِيقٌ فِي الْجَنَّةِ- وَنَبَذَ بِالْيُسْرَى وقال- فَرِيقٌ فِي السَّعِيرِ» «3» وَهَكَذَا رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ وَالنَّسَائِيُّ جَمِيعًا عَنْ قُتَيْبَةَ عَنِ اللَّيْثِ بْنِ سَعْدٍ وَبَكْرِ بْنِ مُضَرَ كِلَاهُمَا عَنْ أَبِي قَبِيلٍ عن شفي بن مانع الْأَصْبَحِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عنهما بِهِ.

 

Sumber: Tafsir Ibnu Katsir

Post a Comment for "Tafsir Surah As-Syura Ayat 7"