Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tafsir Surah As-Syura Ayat 3 Perspektif Ibnu Katsir

وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ اللَّهُ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ (3)

“Demikian Allah Yang Maha Perkasa, Maha Bijaksana mewahyukan pada Nabi Muhammad dan kepada orang-orang sebelumnya.”

Yakni Allah swt turunkan Al-Qur'an kepada Nabi Muhammad sebagaimana Allah turunkan kitab-kitab dan suhuf-suhuf terdahulu kepada Nabi sebelumnya. Sungguh Allah swt adalah dzat Yang Maha Mulia dalam kedudukanmya, juga Maha Bijaksana dalam perbuatan dan firman-Nya.

Lantas seperti apa wahyu itu datang kepada Nabi Muhammad saw? Dalam hal ini Ibnu Katsir mengutip hadis riwayat Imam Malik r.a dari Siti Aisyah r.a bahwa Haris bin Hisyam pernah bertanya kepada Rasulullah swt tentang seperti apa wahyu itu datang kepada Nabi. Nabi pun menjawab

«أَحْيَانًا يَأْتِينِي مِثْلَ صَلْصَلَةِ الْجَرَسِ وَهُوَ أَشَدُّهُ عَلَيَّ فَيَفْصِمُ عني وقد وَعَيْتُ مَا قَالَ، وَأَحْيَانًا يَأْتِينِي الْمَلَكُ رَجُلًا فَيُكَلِّمُنِي فَأَعِي مَا يَقُولُ» قَالَتْ عائشة رضي الله عنها فَلَقَدْ رَأَيْتُهُ يَنْزِلُ عَلَيْهِ الْوَحْيُ فِي الْيَوْمِ الشَّدِيدِ الْبَرْدِ فَيَفْصِمُ عَنْهُ وَإِنَّ جبينه صلى الله عليه وسلم لِيَتَفَصَّدُ عَرَقًا

"Terkadang datang kepadaku seperti suara gemerincing lonceng dan cara ini yang paling berat buatku, lalu terhenti sehingga aku dapat mengerti apa yang disampaikan. Dan terkadang datang Malaikat menyerupai seorang laki-laki lalu berbicara kepadaku maka aku ikuti apa yang diucapkannya." Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Sungguh aku pernah melihat turunnya wahyu kepada Beliau shallallahu ‘alaihi wasallam pada suatu hari yang sangat dingin lalu terhenti, dan aku lihat dahi Beliau mengucurkan keringat.” Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim dalam kitabnya.

Sebagaimana juga hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Thabrani dari Abdullah putra Imam Ahmad, dari ayahnya dari Amir bin Saleh, dari Hisyam bin Urwah, dari ayahnya, dari Aisyah r.a dari al-Harits bin Hisyam bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah saw tentang seperti apakah wahyu itu diturunkan. Menanggapi pertanyaan itu, Rasul saw menjawab “Seperti bunyi gemerincingnya lonceng, dan setelah selesai aku hafal semua apa yang disampaikannya. Wahyu ini paling berat terasa olehku. Dan juga adakalanya malaikat datang kepadaku, menjelma di hadapanku dan berbicara denganku, maka aku hafal semua apa yang disampaikan olehnya

وَقَدْ رَوَاهُ الطَّبَرَانِيُّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ ابْنِ الْإِمَامِ أَحْمَدَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَامِرِ بْنِ صَالِحٍ عَنْ هِشَامِ بْنِ عُرْوَةَ عَنْ أَبِيهِ عَنْ عائشة رضي الله عنها عَنِ الْحَارِثِ بْنِ هِشَامٍ أَنَّهُ سَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَيْفَ يَنْزِلُ عليك الوحي؟ فقال صلى الله عليه وسلم: «في مِثْلَ صَلْصَلَةِ الْجَرَسِ فَيَفْصِمُ عَنِّي وَقَدْ وَعَيْتُ ما قاله- وقال- وَهُوَ أَشَدُّهُ عَلَيَّ- قَالَ- وَأَحْيَانًا يَأْتِينِي الْمَلَكُ فَيَتَمَثَّلُ لِي فَيُكَلِّمُنِي فَأَعِي مَا يَقُولُ»

 

Ibnu Katsir juga mencantumkan riwayat lain yang juga tidak jauh berbeda dengan riwayat-riwayat sebelumnya yakni riwayat yang diceritakan oleh Imam Ahmad, dari Abdullah Ibnu Umar bahwa ia pernah bertanya kepada Rasulullah saw tentang seperti apa yang dirasakan oleh Nabi ketika beliau menerima wahyu. Rasul saw menjawab “Aku mendengar bunyi gemerincingnya lonceng. Kemudian, saat itu aku diam dan tiada suatu wahyu pun yang diturunkan kepadaku melainkan aku merasakan seakan-akan nyawaku dicabut

Dalam menanggapi hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad ini, Ibnu Katsir menyatakan bahwa hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad secara munfarid. Sementara beliau (Ibnu Katsir) telah menyebut bagaimana cara wahyu itu turun kepada Rasulullah dalam permulaan syarah kitab Imam Bukhari. Sehingga, tidak perlu diulang lagi pada pembahasan ini. Sebagaimana pernyataan beliau:

وَقَالَ الْإِمَامُ أَحْمَدُ «3» : حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ حَدَّثَنَا ابْنُ لَهِيعَةَ عَنْ يَزِيدَ بْنِ أَبِي حَبِيبٍ عَنْ عَمْرِو بْنِ الْوَلِيدِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ: سَأَلْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ هَلْ تُحِسُّ بِالْوَحْيِ؟ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «أَسْمَعُ صَلَاصِلَ ثُمَّ أَسْكُتُ عِنْدَ ذَلِكَ فَمَا مِنْ مَرَّةٍ يُوحَى إِلَيَّ إِلَّا ظَنَنْتُ أَنَّ نَفْسِي تُقْبَضُ» تَفَرَّدَ بِهِ أَحْمَدُ، وَقَدْ ذَكَرْنَا كَيْفِيَّةَ إِتْيَانِ الْوَحْيِ إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فِي أَوَّلِ شَرْحِ الْبُخَارِيِّ بِمَا أَغْنَى عَنْ إعادته هاهنا ولله الحمد والمنة.

Post a Comment for "Tafsir Surah As-Syura Ayat 3 Perspektif Ibnu Katsir"