Tafsir Surah Al-Hujurat Ayat 9-10
| Tafsir surah Al-Hujurat Ayat 9-10 |
Ayat
وَإِنْ طَائِفَتَانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا فَإِنْ بَغَتْ إِحْدَاهُمَا عَلَى الْأُخْرَى فَقَاتِلُوا الَّتِي تَبْغِي حَتَّى تَفِيءَ إِلَى أَمْرِ اللَّهِ فَإِنْ فَاءَتْ فَأَصْلِحُوا بَيْنَهُمَا بِالْعَدْلِ وَأَقْسِطُوا إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ (9)
Terjemahan:
Dan apabila ada dua golongan orang mukmin berperang. Maka damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat zalim terhadap (golongan) yang lain, maka perangilan yang berbuat zalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada Allah. Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah adil. Sungguh, Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil. (Q.S al-Hujurat [49]: 9)
التفسير المنير فى العقيدة و الشريعة و المنهج (26/ 255(
أخرج أحمد والبخاري ومسلم وابن جرير وغيرهم عن أنس بن مالك رضي اللَّه عنه : « أنه قيل لرسول اللَّه صلّى اللَّه عليه وسلّم : يا نبي اللَّه ، لو أتيت عبد اللَّه بن أبيّ ، فانطلق إليه على حمار ، وانطلق المسلمون يمشون ، وهي أرض سبخة ، فبال الحمار فقال : إليك عني ، فو اللَّه لقد آذاني نتن حمارك ، فقال عبد اللَّه بن رواحة : واللَّه ، إن بول حماره أطيب ريحا منك ، فغضب لعبد اللَّه رجل من قومه ، وغضب لكل واحد منهما أصحابه ، فوقع بينهم حرب بالجريد والأيدي والنّعال ، فأنزل اللَّه فيهم : وَإِنْ طائِفَتانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا » .
Asbab Nuzul Ayat:
Diriwayatkan dari Imam Ahmad, Bukhari dan selainnya dari Shahabat Anas bin Malik r.a bahwa pernah dikatakan kepada Rasulullah saw “Wahai Nabiyullah, sebaiknya Baginda menemui Abdullah bin Ubay.” Nabi saw kemudian menemuinya dengan menunggang keledai sementara kaum muslimin berangkat bersama Beliau dengan berjalan kaki melintasi tanah yang tandus lalu, himar tadi membuang air kecil. Ketika Rasulullah saw menemuinya, ia (Ubay) berkata, “Menjauhlah dariku, demi Allah, bau keledaimu menggangguku.” Setelah itu, Abdullah bin Rowahah berkata, “Demi Allah, kencing himar Rasulullah lebih baik daripada baumu.” Setelah itu, salah satu dari kaumnya Abdullah bin Ubay marah demikian pula para sahabat Rasulullah sehingga, terjadilah pertengkaran antara mereka dengan pelapah kurma, saling pukul dan saling lempar sandal. Akhirnya Allah turunkan ayat:
وَإِنْ طائِفَتانِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ اقْتَتَلُوا
Tafsir
Jika terdapat dua kelompok dari saudara-sudara kalian yang semukmin saling bertengkar maka, damaikanlah keduanya. Segeralah untuk berusaha menghentikan pertengkaran/perkelahian tersebut.
Jika salah satu diantara keduanya menyerang kepada yang lain serta berbuat zalim dan sewenang-wenang secara berlebihan, dan juga tidak menerima perdamaian karena hanya memilih untuk berbuat zalim. Maka, lawanlah (perangilah) golongan yang berbuat zalim tersebut sampai kembali terhadap hukum dan syari’ah Allah swt. Lalu, tinggalkanlah saling menzalimi dan tinggalkan pula sikap saling memusuhi. Perlakukanlah mereka sebagaimana saudaramu yang seiman.
Apabila golongan yang berbuat zalim tadi telah kembali kepada jalan yang benar, damaikanlah diantara keduanya secara adil, jangan lebih memihak terhadap salah satunya serta berbuat adil terhadap urusan-urusan kedua golongan tadi tanpa memandang bulu. Allah swt menyukai orang-orang yang berlaku adil yakni orang-orang yang tidak berlebihan dalam menerapkan hukum-hukum Allah swt.
Ayat
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ (10)
Terjemahan:
“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapatkan rahmat.” (Q.S al-Hujurat [49]: 10)
Tafsir
Hubungan mukmin dan mukmin lainnya tiada lain adalah saudara. Mereka disatukan dengan perantara iman kepada Allah. Maka, seharusnya tidak boleh ada permusuhan atau perseteruan diantara mereka, begitu juga tidak boleh saling membenci dan berperang.
Oleh sebab itu, damaikanlah apabilah terjadi pertikaian antara saudaramu yang seiman dan janganlah meninggalkan golongan yang saling bertikai tersebut sementara kebencian tetap berakar diantara mereka.
Bertakwalah kepada Allah dengan melaksanakan perintah dan menjauhi larangan-Nya. Supaya kalian mendapat rahmat-Nya, sehingga diridhai dan bahagia di surga-Nya
Referensi: Ali Al Shabuni, Sofwah al Tafasir, Juz III (Beirut: Maktabah al-Ishriyah), halaman 1203.
Post a Comment for "Tafsir Surah Al-Hujurat Ayat 9-10"