Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tafsir Surah Al-Mulk Ayat 5-6

 

Tafsir Surah Al-Mulk Ayat 5-6
tafsir surah al mulk ayat 5-6

Al-Qur’an

وَلَقَدْ زَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَجَعَلْنَاهَا رُجُومًا لِلشَّيَاطِينِ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ السَّعِيرِ (5) وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ (6)

Dan sungguh, telah Kami hiasi langit yang dekat, dengan bintang-bintang dan Kami menjadikannya (bintang-bintang itu) sebagai alat-alat pelempar setan, dan Kami sediakan bagi mereka azab neraka yang menyala-nyala.(Q.S al-Mulk [29]: 5-6)

Tafsir:

Pada ayat tersebut al-Sabuni dalam kitab “Shofwah al-Tafasir” menjelaskan bahwa sungguh Allah swt menghiasi -langit yang dekat dengan manusia- dengan bintang-bintang yang bercahaya terang yaitu langit yang berada di lapisan pertama, ia sangatlah dekat dengan bumi. Para Ulama` tafsir menyebutkan binting-bintang tersebut dengan مصابيح karena bercahaya di malam hari seperti cahaya pelita.

Lalu, pada potongan ayat selanjutnya waja’alnaha rujumal lisysyayathin menjelaskan bahwa Allah swt memiliki faedah lain dalam ayat ini yakni alat pelempar bagi musuh manusia (setan) yang selalu mencuri pendengaran. Qatadah berkata: “Allah swt menciptakan bintang karena untuk tiga hal; pertama, sebagai perhiasan langit. Kedua, alat pelempar setan. Ketiga, untuk memberikan petunjuk bagi manusia yang berada di lautan atau daratan.

Lantas, bagaimana bisa bintang-bintang tersebut menjadi hiasan langit dan juga menjadi alat-alat pelempar setan, jika ia menjadi perhiasan maka pasti menetap dan jika dijadikan sebagai alat pelempar setan maka, bintang-bintang tersebut akan hilang?

Maka, jawabannya ialah yang menjadi alat lempar bukanlah bintang-bintang tersebut tetapi, sesuatu yang terpisah darinya yaitu api yang berkobar atau disebut dengan meteor, dengan api itulah (meteor) dilemparkan ke setan seperti halnya ketika kita mengambil bagian dari api. Hal ini diperkuat dengan firman Allah swt dalam surah al-Shaffat ayat 10:

إِلَّا مَنْ خَطِفَ الْخَطْفَةَ فَأَتْبَعَهُ شِهَابٌ ثَاقِبٌ (10)

Kecuali (setan) yang mencuri pembicaraan; maka ia dikejar oleh bintang yang menyala” (Q.S al-Shaffat [37]: 10)

Kata “Syihab” pada ayat tersebut menurut al-Shabuni adalah bagian dari bintang (meteor) yang sinarnya dapat menembus dan kemudian dapat membakar apapun. Al-Shabuni juga mengutip pendapatnya al-Qurtubi yang menyatakan bahwa kata “Syihab” pada ayat di atas bukanlah bintang-bintang yang menetap di langit, yang ketika dilihat tidak bergerak. Tetapi “Syihab” di sini adalah cahaya sejenis bintang yang dapat dilihat ketika bergerak.

Tidak hanya itu, Allah swt juga telah menyiapkan dan berjanji akan menyiksa setan di neraka yang bergejolak apinya kelak di akhirat.

Begitu juga bagi orang-orang kafir, baginya adzab neraka Jahannam. Siksa tersebut tidak hanya berlaku pada setan namun, juga pada setiap yang kafir baik dari bangsa manusia atau jin. Semuanya disediakan untuk mereka yang kafir dengan siksaan yang pedih.

Ayat di atas merupakan lanjutan dari ayat sebelumnya yang menjelakan tentang langit indah yang Allah ciptakan. Lalu, dari ayat di atas Allah menjelaskan keagunganya pula dengan menciptakan biang-bintang di langit baik sebagai penghias, petunjuk maupun alat pelempar untuk setan. Selanjutnya, Allah swt menyebutkan bahwa adzab yang pedih bagi mahluknya yang menentang baik dari kalangan setan, jin atau manusia, mereka semua akan mendapatkan siksa kelak di akhirat. Wallahu A'lam

Post a Comment for "Tafsir Surah Al-Mulk Ayat 5-6"