Anjuran Memperbanyak Membaca Al-Qur’an di Malam Hari
Al-Qur’an adalah firman Allah yang berupa mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw, yang tertulis dalam mushaf-mushaf. Juga dinukil dengan jalur yang mutawatir, serta dianggap ibadah tatkala membacanya.
Selain itu, ada beberapa waktu yang sangat dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an, salah satunya adalah waktu malam. Memang, jika diamati, beribadah pada waktu malam sangat sulit dan berat sebab kebanyakan orang-orang bekerja pada siang harinya sehingga, ia lebih memilih malamnya digunakan untuk istirahat. Justru yang lebih utama adalah sebagian malamnya disempatkan untuk beribadah khususnya memperbanyak membaca al-Qur’an.
Sebagaimana dijelaskan di dalam kitab al-Tibyan fi Hamalatil Qur’an karya Imam Nawawi bahwa hendaknya memperbanyak membaca Al-Qur’an dan sholat malam. Hal ini berlandaskan ayat Al-Qur’an yang bunyinya sebagai berikut:
لَيْسُوا سَوَاءً مِنْ أَهْلِ الْكِتَابِ أُمَّةٌ قَائِمَةٌ يَتْلُونَ آيَاتِ اللَّهِ آنَاءَ اللَّيْلِ وَهُمْ يَسْجُدُونَ (113) يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَيُسَارِعُونَ فِي الْخَيْرَاتِ وَأُولَئِكَ مِنَ الصَّالِحِينَ (114)
“Mereka itu tidak seluruhnya (sama). Di antara Ahli Kitab ada golongan yang jujur, mereka membaca ayat-ayat Allah pada malam hari, dan mereka juga bersujud (shalat) # Mereka juga beriman kepada Allah dan hari akhir, menyuruh berbuat yang baik dan mencegah dari yang mungkar dan bersegera (mengerjakan) berbagai kebajikan. Mereka termasuk orang-orang saleh” (Q.S Ali Imran [3]: 113-114)
Di sisi lain, hal ini juga didukung dengan riwayat-riwayat yang memberikan indikator tentang istimewanya waktu malam, diantaranya adalah hadis dari Bukhari dan Muslim, berikut hadisnya:
فَقَصَصْتُهَا عَلَى حَفْصَةَ فَقَصَّتْهَا حَفْصَةُ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ نِعْمَ الرَّجُلُ عَبْدُ اللَّهِ لَوْ كَانَ يُصَلِّي مِنْ اللَّيْلِ فَكَانَ بَعْدُ لَا يَنَامُ مِنْ اللَّيْلِ إِلَّا قَلِيلًا
Aku bercerita kepada Hafshah, dan Hafshah pun bercerita kepada Rasulullah saw. Rasul saw akhirnya menjelaskan: “Sebaik-baiknya lelaki itu adalah Abdullah, seandainya saja ia shalat malam. Abdullah sesudah itu tidaklah tidur di waktu malam kecuali hanya sebentar saja.” (H.R Bukhari dan Muslim)
Demikian pula riwayat tentang nasihat Rasulullah saw kepada Abdullah bin Umar bahwa pada waktu itu Rasulullah saw pernah berkata kepada Abdullah dengan perkataan:
يَا عَبْدَ اللهِ لاَ تَكُنْ مِثْلَ فُلاَنٍ كَانَ يَقُومُ اللَّيْلَ فَتَرَكَ قِيَامَ اللَّيْلِ.
“Wahai Abdullah,janganlah kamu seperti seseorang yang dulunya ia rajin shalat malam kemudian ia meninggalkan shalat malam itu” (H.R Bukhari)
Seseorang yang rajin menyinari malamnya dengan beribadah, membaca Al-Qur’an dan Shalat, misalnya, maka ia akan mendapatkan kemuliaan di sisi Allah swt. Ada banyak riwayat yang menjelaskan tentang ini, salah satunya dari Imam At Thabrani dari Sahal bin Sa’ad R.a bahwa Rasulullah saw bersabda: “Kemuliaan seorang mukmin adalah terletak pada shalat malamnya”
Qiyam al-Lail di sini, hemat penulis, tidah harus dengan melaksanakan shalat malam saja namun menghiasi malam-malamnya dengan ibadah-ibadah karena Allah saw semisal memperbanyak membaca Al-Qur’an tadi dan memperbanyak membaca dzikir kepada-Nya.
Imam Nawawi sendiri menyatakan bahwa beliau lebih menyukai shalat malam dan memperbanyak membaca Al-Qur’an pada waktu malam karena dapat lebih menyentuh hati, jauh dari kesibukan-kesibukan dan permainan-permainan duniawi dan dapat lebih terkabul segala hajat. Selain itu, beribadah pada waktu malam juga dapat menjauhkan diri dari sifat riya’ dan rintangan-rintangan lainnya. Sesungguhnya Isra’ (perjalanan Nabi dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa) dilaksanakan pada malam hari. Imam Nawawi juga mengutip sebuah hadis lain tentang keutamaan waktu malam yakni:
إذا مضى شطر الليل أو ثلثاه ينزل الله تبارك وتعالى إلى السماء الدنيا فيقول هل من سائل يعطى هل من داع يستجاب له
“Jika pertengahan malam atau sepertiga malam telah berlalu, Allah Tabaraka Wa Ta’ala turun ke langit dunia dan berfirman: ‘Adakah orang yang memohon do’a hingga ia dikabulkan dan adakah orang yang meminta ampunan hingga dosanya diampuni. Demikian hal tersebut terjadi sampai waktu Subuh datang.’” (H.R Muslim)
Dari penjelasan-penjelasan di atas, dapat kita pahami betapa
istimewanya waktu malam. Sehingga, alangkah baiknya kita menyempatkan sebagian
waktu malam kita digunakan untuk memperbanyak membaca Al-Qur’an dan melasanakan
ibadah-ibadah yang lainnya agar semua hajat-hajat kita dikabulkan oleh Allah
swt. Wallahu A'lam.
Post a Comment for "Anjuran Memperbanyak Membaca Al-Qur’an di Malam Hari"