Sifat-Sifat Al-Qur’an Menurut Ali Al-Shabuni
Dalam kitab “Al-Tibyan fi Ulum al-Qur’an” Ali al-Sabuni menyatakan bahwa ayat-ayat Al-Qur’an yang menyebutkan sifat daripada Al-Qur’an itu sendiri sangatlah banyak. Sifat-sifat tersebut menggabarkan tentang keindahan dan keagungan kitab suci Al-Qur’an yang diturunkan oleh Allah sebagai mukjizat bagi pemungkas para Nabi yakni Nabi Muhammad saw.
Ada beberapa ayat yang al-Sabuni kutip untuk memberitahukan mengenai sifat terpuji Al-Qur’an, diantaranya ialah sebagai berikut:
1. Al-Qur’an sebagai “al-Burhan dan nur” (bukti dan cahaya) sebagaimana disebutkan dalam ayat:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمْ بُرْهَانٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ نُورًا مُبِينًا (174)
“Wahai manusia! Sesungguhnya telah sampai kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad degan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Qur’an)” (Q.S al-Nisa’ [4]: 174)
Imam al-Baidhawi menyatakan bahwa maksud dari “al-Burhan” di sini adalah mukjizat-mukjizat yang diberikan Allah kepada Nabi Muhammad. Sementara “al-Nur” adalah Al-Qur’an itu sendiri. Namun ada juga yang berpendapat bahwa kata “al-Burhan” dapat diasumsikan sebagai agama Islam, Rasulullah saw atau Al-Qur’an. (Al-Baidhawi, 1418 H: 112)
2. Al-Qur’an sebagai penawar dan rahmat bagi orang-orang yang mukmin, sebagaimana dinyatakan secara eksplisit dalam Q.S al-Isra’ ayat 82:
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا (82)
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur’an (sesuatu) yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur’an) itu hanya akan menambah kerugian” (Q.S al-Isra’ [17]: 82)
Melalui ayat ini dapat kita ketahui bahwa Al-Qur’an, di dalamnya memuat penawar serta rahmat yang mana keduanya hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang mukmin saja, yang membenarkan ayat-ayatnya serta mengamalkan apa yang ada di dalamnya. Sedangkan bagi orang-orang yang dzalim yakni yang tidak membenarkan dan juga tidak mengamalkannya maka, tidaklah tambah bagi mereka kecuali kerugian.
Al-Qur’an sebagai penawar (Syifa’) ialah untuk segala macam penyakit hati seperti kebodohan, pemikiran yang melenceng dan maksud yang jelek, sebagaimana dijelaskan oleh al-Sa’di dalam tafsirnya. (Al-Sa’di, 2000: 465)
3. Al-Qur’an sebagai petunjuk dan penawar sebagaimana dalam Q.S al-Fussilat ayat 44 yang bunyinya sebagai berikut:
قُلْ هُوَ لِلَّذِينَ آمَنُوا هُدًى وَشِفَاءٌ…
“Katakanlah, ‘Al-Qur’an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman…’” (Q.S al-Fussilat [41]: 44)
Al-Qur’an juga sebagai petunjuk yakni dapat menunjukkan terhadap jalan yang terang dan lurus dan di dalamnya dapat diambil ilmu-ilmu yang bermanfaat. Melalui Al-Qur’an, umat Islam dapat menerima petunjuk yang sempurna. Selanjutnya, al-Sa’di dalam menafsiri kata “Syifa’” di sini, ia memberikan tafsiran dengan penawar bagi tubuh yang sakit dan juga meliputi penawar bagi hati yang gelap. Sebab dalam Al-Qur’an memuat tentang larangan untuk berbuat jelek dan anjuran-anjuran untuk bertaubat, nasihat dan lain sebagainya untuk mensucikan diri. (Al-Sa’di, 2000: 751)
4. Al-Qur’an sebagai palajaran (mauidzah)
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
“Wahai manusia! Sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman” (Q.S Yunus [10]: 57)
Khitab ayat ini adalah pada seluruh manusia di bumi bahwa Allah swt telah mendatangkan kepada mereka kitab yang terkumpul di dalamnya hikmah yang dapat dikerjakan (amali) yang dapat membuka amal-amal kebajikan dan mencegah amal-amal kejelekan, juga memuat hikmah yang dapat dinalar yakni sebagai penawar atas apapun yang ada di dalam hati dari keraguan, keyakinan yang jelek dan petunjuk kepada kebenaran, dapat mendatangkan keyakinan serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.
Demikian sifat-sifat Al-Qur’an yang tepatnya, sudah termaktub dan dijelaskan oleh ayat-ayatnya. Al-Qur’an memiliki sifat yang sangat indah yang dapat merubah kejelekan menjadi kebaikan, kegelisahan menjadi kebahagiaan serta mengantarkan siapa saja yang menjadikannya sebagai pegangan menuju kebahagiaan dunia dan akhirat.
Post a Comment for "Sifat-Sifat Al-Qur’an Menurut Ali Al-Shabuni"