Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Desa Saroka Menyelenggarakan Pengajian Umum dalam Rangka Memperingati Maulid Nabi dan Hari Santri Nasional 2021

 

Desa Saroka Menyelenggarakan Pengajian Umum dalam Rangka Memperingati Maulid Nabi dan Hari Santri Nasional 2021

Dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad saw sekaligus memperingati Hari Santri Nasional 2021, Desa Saroka, Kabupaten Sumenep menghadirkan seorang penceramah yakni K. Mohammad Helmy Al Moun’im dari Daleman Ganding, tepatnya pada hari Selasa tanggal 2 November 2021.

Acara tersebut sangat meriah karena juga dihadiri oleh group “Bedug Agung” yakni salah satu group musik Tong-Tong di Desa Saroka dan Wakil Bupati Sumenep, Hj. Dewi Khalifah, SH, MH, M.Pd.I.

Ada beberapa sesi dalam acara ini yakni sesi pembukaan, sholawat Nabi, sambutan dan yang terakhir adalah ceramah agama yang disampaikan K. Mohammad Helmy Al Moun’im.

Dalam ceramahnya, K. Mohammad Helmy Al Moun’im menyampaikan beberapa poin yang sangat penting, pertama, beliau menjelaskan tentang asal-usul ditetapkannya hari santri nasional bahwa pada tanggal 22 Oktober 1945 Kyai Hasyim Asy’ari mengajak santri Madura dan juga santri yang ada di Surabaya untuk bersama-sama melawan dan mengusir para penjajah yang ada di Surabaya. Pada waktu itu para santri melawan penjajah tidak dengan senjata apapun, mereka hanya menggunakan tangan kosong. Namun, berhasil menang dan mengusir para penjajah.

Selanjutnya, K. Helmy Al Moun’im melanjutkan bahwa dari sinilah dapat kita ketahui perbedaan antara santri dulu dan santri sekarang, santri dulu tidak seberapa alim namun ahli tirakat sadangkan santri sekarang banyak yang alim tetapi tidak ahli tirakat dan suka terhadap hal-hal yang menyenangkan daripada melaksanakan tirakat.

Santri dulu juga sangat ta’at kepada kyainya, semisal disuruh membaca sholawat Nariyah sebanyak 4444 kali maka, mereka tidak membantah dan tidak menawar tetapi langsung melaksanakan, berbeda dengan santri sekarang yang tidak mau apabila terlalu banyak bahkan menawar kepada kyainya agar bilangan untuk membaca sholawat diturunkan.

Kedua, Kyai Helmy Al Moun’im memberikan penjelasan mengenai pentingnya merayakan maulid Nabi Muhammad saw. Beliau menyatakan bahwa memperingati maulid merupakan kewajiban bagi kita sebagai orang muslim karena hal itu adalah bentuk syukur kepada Allah swt yang telah mengutus Nabi Muhammad saw pada kita dan memuliakannya. Bahkan saking mulianya, disebutkan dalam lirik shalat bahwa pohon-pohon merasa hina di hadapan Nabi.

واتاك العود يبكى وتذلل بين يديك

“Pojon-pohon datang kepadamu menangis bersimpuh merasa hina di hadapanmu”

Dalam dakwahnya Nabi Muhammad saw dikenal dengan lemah lembut karena apabila beliau, Nabi Muhammad saw, keras dalam berdakwah maka dakwahnya tidak akan diterima oleh umatnya. Dalam hal ini Kyai Helmy Al Moun’im mengutip ayat sebagai berikut:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ

Maka berkat rahmat Allah engkau (Muhammad) berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras dan berhati kasar, tentulah menjauhkan diri dari sekitarmu” (Q.S Ali Imran [3]: 159)

Walhasil, pesan terpenting yang disampaikan oleh K. Mohammad Helmy Al Moun’im adalah agar para jama’ah terutama yang masih muda atau remaja untuk sadar dan membentengi diri di zaman sekarang di mana maksiat dapat ditemukan di mana-mana terutama di Hp dan juga agar para jama’ah tetap istiqomah dalam merayakan maulid Nabi Muhammad saw, karena sebagai bentuk syukur diutusnya beliau(Nabi Muhammad) di muka bumi dan agar senantiasa membaca sholawat kepada Kanjeng Nabi Muhammad.

 


Post a Comment for "Desa Saroka Menyelenggarakan Pengajian Umum dalam Rangka Memperingati Maulid Nabi dan Hari Santri Nasional 2021"