Inilah Baik dan Buruknya Aksi Dinar Candy Berbikini di Pinggir Jalan karena Protes PPKM

 

Ilustrasi: Celebrity Okezon

Dilansir dari Kompas.Com, bahwa aksi seorang artis yang bernama Dinar Candy, ia melakukan protes PPKM yang tidak kunjung usai dengan berbikini di pinggir jalan.

Aksinya berlangsung pada Selasa (3/8/2021) sekitar pukul 14.00 WIB. Tepatnya di pinggir jalan Lebak Bulus Raya, Cilandak, Jakarta Selatan. Aksinya tersebut divideokan oleh adiknya sendiri hingga kemudian diposting di media sosial dan tak lama setelah itu videonya pun di hapus. Walaupun toh video itu dihapus namun tetap viral di media sosial.

Dalam video yang beredar, tampak sosok Dinar yang berbikini warna merah berjalan di trotoar dengan membawa papan yang bertuliskan, “Saya Strees Karena PPKM Diperpanjang”.

Pada Rabu Malam, Dinar pun diamankan aparat polisi dari Polres Metro Jakarta Selatan di Kawasan Fatmawati.

Setelah diamankan dan diperiksa. Akhirnya Dinar ditetapkan sebagai tersangka karena mengenakan bikini di pingggir jalan. Dinar diduga melakukan tindak pidana pornografi.

Walaupun toh polisi sudah menetapkan Dinar sebagai tersangka saya kira, itu tidak cukup karena dibutuhkan juga kesadaran dari pelaku yakni dengan cara memberi bimbingan tentang keagamaan terutama penjelasan tentang aurat wanita dalam Islam.

Menurut saya, apa yang sudah dilakukan oleh Dinar ada baik dan ada buruknya. Baiknya karena protes kepada kebijakan pemerintah tentang PPKM yang diperpanjang di mana hal itu juga mewakili sebagian masyarakat yang tidak setuju karena adanya PPKM ini mempersulit usaha mereka dalam mencari nafkah.

Sementara buruknya, ia protes dengan cara menjual dirinya yakni berbikini di pinggir jalan. tentu, hal itu melanggar aturan norma dan etika dalam beragama yang telah berlaku di Masyarakat. Di mana agama Dinar adalah Islam tentu, sebagai seorang mukmin kita harus selalu berusaha menjauhi hal-hal yang dilarang oleh Islam.

Terlepas dari itu, entah apa tujuan Dinar protes PPKM dengan berbikini di pinggir jalan. apa karena ingin viral atau memang tidak ada kerjaan yang jelas, perbuatannya itu tidaklah seberapa sehat karena nilai negatif berbikininya yang mendominan.

Alangkah baiknya agar mengkritik dengan cara yang baik, mungkin bisa melalui media sosial tanpa menghina atau menghujat pihak tertentu yang mana kritikan tersebut bersifat kondtruktif dan bukan destruktif.

Location:

Share :