Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Makna Rabbun dan Alamin Perspektif Syaikh Ali As-Sabuni

Makna Rabbun dan Alamin Perspektif Syaikh Ali As-Sabuni

Kata رب secara bahasa adalah bentuk mashdar yang bermakna (didikan) yaitu mendidik /memperbaiki pribadi orang lain menjadi baik dan mengawasi urusannya. Imam Al-Harawiy berkata bahwa kata رب ada yang mengatakan ditunjukkan untuk orang yang mengoreksi sesuatu menjadi baik dan menyempurnakannya.

Seperti ungkapan قد ربه (sungguh dia mengoreksinya), termasuk juga الربانيون (orang-orang yang alim) karena penguasaan mereka terhadap buku-buku. ِ Adapun yang sering kita lihat seperti contoh kata Rab yang bermakna mendidik: Fulan mendidik anaknya, Fulan mendidik dengan sebuah pendidikan atau Fulan dan para pendidik (guru) mendidiknya.

Kata الرب dicetak dari kata تربية, yaitu Allah  Swt. yang mengawasi dan memperbaiki makhluk-Nya menjadi lebih baik. Kata الرب disebutkan memiliki beberapa makna: المالك (Pemilik/ Yang Menguasai), المصلح (Yang Menjadikan Baik), المعبود (Yang Disembah), السيد (Raja), dan المطاوع (Yang Ditaati). Seperti kamu berkata:  هذا رب الابل maksudnya مالكها (Pemilik sapi) dan رب الدار maksudnya مالكها (Pemiliknya). Dan tidaklah diucapkan untuk selain Allah kecuali di sandarkan pada sesuatu. Adapun di dalam Hadits:

 لا يقل أحذكم: لا أطعم ربك وأضؤ ربك ولا يقل أحدكم ربي وليقل سيدي ومولاياي

Tidak boleh seorang majikan mengatakan “Ambilkan tuanmu (dengan kata رب) makanan, bersihkanlah tuanmu”, tidak boleh pula seorang budak mengatakan “Tuanku” (dengan kata رب), teteapi katakanlah tuanku (dengan kata سيدي atau مولى).

Kata الرب ialah dzat yang disembah, termasuk ungkapan syair:

Adakah kepala tuhan (kepala berhala) dikencingi oleh seekor rubah? Sungguh hina manusia yang dikencingi oleh sekawanan rubah.

Kata الرب ialah tuan yang harus ditaati, termasuk firman Allah Swt:

فيسقى ربه خمرا

 “Maka tuannya memberinya sebuah khamr”. Masudnya سيده (Tuannya).

Kata الرب ialah yang menjadikan baik, termasuk ungkapan syair: Manusia yang terdidik adalah manusia yang megerjakaan hal-hal baik. Ketika ia dituntut umtuk melakukan kebaikan, maka semakin bertambah sempurna kebaikannya.

Sementara kata العالمين adalah bentuk jamak dari العالم, adapun kata العالم merupakan isim jenis yang secrara lafadz tidak memiliki makna satu, seperti الرهط (kelompok) atau الأنام (makhluk). Abu Su’ud berkata: Bentuk kata العالم sama seperti bentuk isim yang kita ketahui, seperti الخاتم (cincin) atau القالب (cetakan) (keduanya dibaca fathah ain fiilnya). Bukan seperti kata الصانع yang kita ketahui (dibaca kasroh ain fiilnya).

Ibn Al-Jauzi berkata: Kata العالم menurut orang arab adalah isim yang yang ditunjukkan untuk semua makhluk dari awal diciptakan sampai ia dihancurkan. Adapun pengamat (Ra’yu) berpendapat bahwa العالم adalah isim yang ditunjukkan utntuk alam semesta (sesuatu yang baru), termasuk bintang, langit, bumi dan di antara bumi dan langit.

Asal-Usul cetakan kata العالم ada dua pendapat:

1. Dicetak dari kata العلم, pendapat tersebut menguatkan pendapat ahli bahasa.

2.Dicetak dari kata العلامة, pendapat tersebut menguatkan pendapat ahli pengamat.

Intinya, setiap yang ada di alam semesta, menunjukkan adanya Sang Pencipta, Yang Membimbing, dan Yang Bijaksana, seperti ungkapan syair:

Saya heran, kenapa masih ada manusia yang berkmaksiat dan ingkar?.

Sedangkan Dia-lah Allah yang selalu mengawasi gerak dan diam setiap makhluk.

Dan setiap yang ada di alam semesta ini, memiliki tanda, yaitu tanda yang menunjukkan adanya keesan-Nya.

Ibnu Abbas berkata: kata رب العالمين (Tuhan alam semesta) maksudnya tuhan manusia, jin dan malaikat.

Imam Al-Furo berkata: Kata العالم ditunjukkan untuk makhluk yang berakal. Yaitu, empat golongan (Manusia, Jin, Malaikat dan Syaitan). Maka hewan tidak termasuk. Kata العالم juga jamak, yaitu khusus golongan makhluk yang berakal.

Sebagian ulama berkata: Setiap jenis dari makhluk adalah عالم (alam), manusia adalah alam, jin adalah alam, malaikat adalah alam, burung adalah alam, tumbuh-tumbuhan adalah alam, benda-benda manti adalah alam, dan lainnya. Maka dikatakan bahwa  رب العالمين mencakup semua jenis alam tadi. Walahu A’lam.

Oleh: Arin elhaq 

Post a Comment for "Makna Rabbun dan Alamin Perspektif Syaikh Ali As-Sabuni"