Ayat-Ayat Mistis dalam Al Qur`an
Menurut asal katanya , “mistis” berasal dari bahasa Yunani mystikos yang memiliki arti rahasia (geheim), serba rahasia (geheimzinning), tersembunyi (verborgen), gelap (donker), atau terselubung dalam kekelaman (in het duister gehuld). Sehingga, mistik adalah pengetahuan yang tidak rasional.
Menurut A.S Hornby dalam A leaner`s Dictionary of Current English menjelaskan, Jika dikaitkan dengan agama, mistik merupakan ajaran atau keyakinan tentang tuhan yang diperoleh melalui meditasi atau spiritual, bebas dari ketergantungan pada indra dan rasio.
Islam (agama samawi) yang merupakan penyempurna bagi agama-agama sebelumnya dengan buku pedomannya yakni Alquran, banyak menceritakan hal- hal atau peristiwa-peristiwa mistik di dalamnya. Namun, kali ini penulis ingin menjelaskan beberapa ayat Al-Qur`an yang ada hubungannya dengan mistis. Adapun penjelasannya ialah sebagai berikut:
1. Surat al-Falaq dan al-Nisa'
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ (1) مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ (2) وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ (3) وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ (4) وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ (5)
“Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), Dari kejahatan mahluk yang Dia ciptakan, Dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan perempuan-perempuan yang meniup pada bahul-bahul talinya.”
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ (1) مَلِكِ النَّاسِ (2) إِلَهِ النَّاسِ (3) مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ (4) الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ (5) مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ (6)
“Katakanlah, Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Rajanya manusia, Tuhannya manusia, dari kejahatan (bisikan) syetan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia”
Secara Asbab al-Nuzul, ayat tersebut mengandung unsur mistis, sebab dapat digunakan untuk menangkal sihir. Adapun penjelasan Asbab al-Nuzul pada ayat tersebut ialah sebagai berikut:
Ayat tersebut diturunkan ketika Rasulullah dalam keadaan sakit parah. Lalu, datang dua malaikat. Salah satunya ada yang duduk di sebelah kepala sedangkan satunya lagi duduk di samping kakinya. Kemudian, berkatalah malaikat yang duduk di sebelah kaki Nabi terhadap malaikat yang duduk di sebelah kepala Nabi: “Apa yang kau lihat”. Dijawab oleh malaikat satunya: “Obat”. Lalu, dijawab oleh malaikat yang bertanya pertama: “Apa obatnya?” “Obatnya yaitu sihir”. Ucap malaikat yang duduk disebelah kepala Nabi.
Sedangkan malaikat yang berada di sebelah kakinya bertanya: “Siapakah yang menyihir Nabi”. “Labid al-A`shom al-Yahudi”. Ujar malaikat yang berada di sebelah kepala Nabi. “Dimanakah tempat sihir tersebut?” Ujar malaikat satunya. “Sihir tersebut berada di dalam sumur sebuah keluarga, di bawah batu. Jawab malaikat yang berada di sebelah kepala Nabi.
Oleh sebab itu, hendaklah Muhammad bersihkan airnya dan angkatlah batunya. Lalu, ambillah kotak sihirnya dan bakarlah! Di waktu paginya, Rasulullah mengutus Ammar bin Yasir serta beberapa sahabat lainnya. Ketika sampai, mereka menemukan air sumur tersebut dalam keadaan merah kecoklatan. Lantas, mereka menimba air sumur tersebut, mengangkat batunya, mengambil kotak sihir lalu, membakarnya. Ternyata di dalamnya terdapat sebelas simpul sehingga, diturunkanlah kedua surat tersebut. Setiap Rasulullah membaca Satu ayat, terurailah satu simpul.
2. Surat al-Yusuf: 93
اذْهَبُوا بِقَمِيصِي هَذَا فَأَلْقُوهُ عَلَى وَجْهِ أَبِي يَأْتِ بَصِيرًا وَأْتُونِي بِأَهْلِكُمْ أَجْمَعِينَ (93)
Artinya:
“Pergilah kamu dengan membawa bajuku ini, lalu usapkan ke wajah ayahku, nanti dia akan melihat kembali dan bawalah seluruh keluargamu kepadaku.”
Dalam tafsir Mafatih al-Ga’ib dijelaskan bahwa ketika Nabi Yusuf bertanya tentang keadaan ayahnya (Ya`kub), mereka menjawab “Penglihatannya hilang” lalu, Yusuf memberikan sebuah gamis. Gamis tersebut dapat mengembalikan penglihatan ayahnya yang hilang. Hal tersebut adalah wahyu yang tidak bisa dinalar oleh akal.
Ayah Nabi Yusuf mengalami hal tersebut dikarenakan sering menangis dan hatinya yang rupek. Sehingga, menjadikan lemah penglihatannya. Semuanya itu, dapat hilang ketika diberi gamis dari Nabi Yusuf.
3. Surat ’Ali ‘Imran: 125
بَلَى إِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا وَيَأْتُوكُمْ مِنْ فَوْرِهِمْ هَذَا يُمْدِدْكُمْ رَبُّكُمْ بِخَمْسَةِ آلَافٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُسَوِّمِينَ (125)
Artinya:
“Ya, cukup. Jika kamu bersabar dan bertakwa ketika mereka datang menyerang kamu dengan tiba-tiba, niscaya Allah menolongmu dengan lima ribu malaikat yang memakai tanda.”
Secara historis, ayat tersebut diturunkan ketika perang Badar, ketika Kirz bin Jabir al-Maharibi memebantu kaum musyrik lalu, ia merasa keberatan menolongnya sehingga turunlah ayat tersebut. Pada akhirnya, Kirz pun tidak membantu kaum Muysrik dan sebab ketidak sabarannya, bantuan Allah tidak sampai 5,000 bala tentara malaikat kepada orang-orang muslim.
Penjelasan di atas adalah sekelumit dari peristiwa mistis. Merupakan hal- hal ghaib yang tidak bisa dinalar oleh akal. Namun, sebagai umat Islam, kita wajib untuk mengimaninya. Tidak ada yang tidak mungkin terjadi bagi Allah. Ialah dzat yang Maha Pencipta dan Maha Kuasa.
Wallahu A`lam bis Shawwab.
Post a Comment for "Ayat-Ayat Mistis dalam Al Qur`an "