Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Tata Cara Shalat Istikharah dalam Kitab Mujarrabat al-Dairabi

 

Tata Cara Shalat Istikharah dalam Kitab Mujarrabat al-Dairabi

Shalat istikharah, merupakan salah satu shalat sunnah yang diajarkan dalam agama Islam. Biasanya, shalat istikharah dilakukan dengan tujuan agar diberi petunjuk oleh Allah swt tatkala hendak memilih sesuatu dari beberapa pilihan yang masih dibingungkan atau untuk memustuskan suatu perkara yang diperbimbangkan.

Dalam pelaksanaannya, ulama’ berbeda-beda pendapat dan bahkan memiliki banyak versi. Sebagian ulama’ shaleh dalam kitab “Mujarrabat al-Dairabi” halaman 74, memberikan penjelasan tentang tata cara shalat istikharah. Adapun penjelasannya ialah sebagai berikut:

1. Shalat istikharah dilakukan sebanyak dua raka’at dengan ni'at ikhlas karena Allah swt.

2. Pada raka’at pertama membaca surah al-Fatihah lalu, membaca ayat:

وَرَبُّكَ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ وَيَخْتَارُ مَا كَانَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ سُبْحَانَ اللَّهِ وَتَعَالَى عَمَّا يُشْرِكُونَ (68)

Artinya:Dan Tuhanmu menciptakan dan memilih apa yang Dia kehendaki. Bagi mereka (manusia) tidak ada pilihan. Maha Suci Allah dan Maha Tinggi Dia dari apa yang mereka persekutukan” (Q.S Qasas [28]: 68)

Setelah itu, diteruskan membaca surah al-Kafirun yang benyunyinya sebagai berikut:

قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ (1) لَا أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ (2) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (3) وَلَا أَنَا عَابِدٌ مَا عَبَدْتُمْ (4) وَلَا أَنْتُمْ عَابِدُونَ مَا أَعْبُدُ (5) لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ (6)

 

3. Pada raka’at kedua setelah membaca surah al-Fatihah, diteruskan dengan membaca ayat:

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَمْرًا أَنْ يَكُونَ لَهُمُ الْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ وَمَنْ يَعْصِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَالًا مُبِينًا (36)

Dan tidaklah pantas bagi laki-laki yang mukmin dan perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada pilihan (yang lain) bagi mereka tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya, maka sungguh, dia telah tersesat, dengan kesesatan yang nyata” (Q.S al-Ahzab [33]: 36)

Selanjutnya diteruskan dengan membaca ayat surah al-Ikhlas, sebagaimana berikut:

 قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ (1) اللَّهُ الصَّمَدُ (2) لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ (3) وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ (4)

Artinya: Katakanlah (Muhammad), Dialah Allah, Yang Maha Esa (1) Allah tempat meminta segala sesuatu (2) Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan (3) Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia (4)”

Setelah shalat tahajjud dilaksanakan, maka langkah selanjutnya adalah langsung tidur dengan cara berbaring (tidur miring) dan dianjurkan tidak berbicara dengan siapapun. Sebelum terlelap hendaknya membaca do’a sebagaimana berikut:


Dalam do’a di atas terdapat buka dan tutup kurung yang di dalamnya terdapat tanda titik. Ketika membaca do’a sampai pada titik-titik tersebut maka, pembaca hendaknya menyebutkan hajat atau pilihan dari beberapa pilihan yang masih dibimbangkan apakah hal tersebut baik atau tidak.Setelah itu, lanjutkan membaca do'a hingga selesai. (Mujarrabat al-Dairabi, halaman 74)

 



Post a Comment for "Tata Cara Shalat Istikharah dalam Kitab Mujarrabat al-Dairabi"