Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Sajak tentang Rindu dan Patah Hati

 

Sajak tentang Rindu dan Patah Hati

Patah Hati

Mendung yang menghiasi langit

Memudarkan cahaya bagaskara yang kian meninggi,

mengekspresikan perasaan yang gelisah ini.

Di tambah lagi dengan tingkahmu yang semakin apatis

menghancurkan dinding kebahagiaan yang kita rintis.

Aku tak pernah tahu alasanmu yang logis

Entah, berapa lamakah Kalbu ini menangis

karena menahan bekasmu yang amat pahit.

 

Jarak dan Rindu

Malam yang tak bersahabat

Terdengar suara gemerintik hujan turun berjatuhan.

Masih tetap dengan keadaan yang sama

hanya menatap bayangmu dari kejauhan

Ku tatap langit, tidak ada satupun isyarat tentangmu untuk kembali datang

Berpuluh-puluh kali pun aku memanggilmu dari kejauhan,

tetap saja kau tak dapat mendengarkan.

Wahai kekasih, rinduku sudah berada pada level klimaks,

Namun, bagaimana aku bisa menggapaimu.

Sedangkan, jarakmu terlalu jauh dari pandangan.

Melalui hujan yang anginnya berhembus kencang,

ku titipkan salam rindu untukmu sayang.

Walaupun aku sama sekali tak tahu seperti apa balasanmu,

atau bahkan salamku tak pernah sampai kepadamu

karena jarakmu yang begitu jauh dari pandangan. 

 

Sumenep. 11 November 2021

Post a Comment for "Sajak tentang Rindu dan Patah Hati"