Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dalil tantang Keutamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw

Dalil tantang Keutamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw

Bulan maulid merupakan bulan mulia karena bulan tersebut adalah bulan kelahiran Rasulullah saw. Di Indonesia sendiri, untuk menyambut maulid Nabi Muhammad saw yaitu pada tanggal 12 Rabi’ul Awal, orang-orang Islam berlomba-lomba untuk memperingatinya dengan membaca kitab “Maulidurrasul saw” di daerahnya masing-masing.

Tentu saja, tidak lain tujuannya ialah sebagai ungkapan rasa cinta dan agar mendapat syafa’at dari beliau kelak di akhirat. Pada kesempatan kali ini, penulis akan memaparkan beberapa keutamaan memperingati maulid Nabi Muhammad saw agar rasa cinta kita kepada beliau tidak rapuh dan terus tumbuh menjulang.

Dalam kitab “Ianah al-Thalibin” Syaikh Abu Bakar al-Dimyathi memberikan beberapa penjelasan mengenai keutamaan maulid Nabi Muhammad saw yang dinukil dari beberapa ulama’. Beberapa keutamaan tersebut, diantaranya ialah:

1. Dikumpulkan oleh Allah swt dengan orang-orang yang saleh dan akan ditempatkan di surga na’im.

Menurut Imam al-Yafi’i al-Yamani, seseorang yang memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad maka, Allah akan memberikan balasan dengan memasukkannya ke dalam surga dan mengumpulkannya dengan orang-orang saleh. Sebagaimana pernyataan Imam al-Yafi’i di bawah ini:

وقال الامام اليافعي اليمنى: من جمع لمولد النبي (ص) إخوانا وهيأ طعاما وأخلى مكانا وعمل إحسانا وصار سببا لقراءة مولد الرسول بعثه الله يوم القيامة مع الصديقين والشهداء والصالحين ويكون في جنات النعيم.

 “Barang siapa yang mengupulkan saudara-saudaranya untuk memperingati maulid Nabi saw lalu menyiapkan makanan, tempat serta ia melakukan kebaikan kepada mereka dan ia juga menjadi sebab dibacakannya maulidurrasul. Maka, Allah swt akan mebangkitkannya dengan orang-orang yang jujur, orang-orang yang mati syahid dan dengan orang-orang saleh serta akan ditempatkan di surga na’im”

Hal ini juga diperkuat dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Imam Ma’ruf al-Karkhi r.a Beliau berkata:

من هيأ لاجل قراءة مولد الرسول طعاما، وجمع إخوانا، وأوقد سراجا، ولبس جديدا، وتعطر وتجمل تعظيما لمولده حشره الله تعالى يوم القيامة مع الفرقة الاولى من النبيين، وكان في أعلى عليين.

“Barang siapa yang mempersiapkan makanan karena untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad saw kemudian, ia juga mengumpulkan saudara-saudaranya, menyalakan lampu, memakai pakaian yang bagus, memakai wangi-wangian dan memperbagus diri dengan tujuan menghormati hari kelahiran Nabi Muhamad maka, Allah swt akan mengumpulkannya dengan golongan pertama yakni Nabi-Nabi terdahulu sehingga, ia memiliki derajat yang sangat tinggi”

2. Majlis Maulidurrasul Saw merupakan taman dari beberapa taman surga dan seseorang yang mengikutinya akan bersama Rasulullah di surga.

Dalam kitab yang sama juga disebutkan,  tempat berkumpulnya jama’ah yang mana di dalamnya dibacakan “maulidurrasul saw” maka, tempat tersebut merupakan taman dari beberapa taman yang ada di surga. Dalam hal ini Syaikh Abu Bakar al-Dimyathi- pengarang kitab Ianah- mengambil pendapatnya Syaikh Sari al-Saqathi, sebagaimana berikut ini:

وقال السري السقطي: من قصد موضعا يقرأ فيه مولد النبي (ص) فقد قصد روضة من رياض الجنة لانه ما قصد ذلك الموضع إلا لمحبة الرسول. وقد قال عليه السلام من أحبني كان معي في الجنة

“Syaikh Sari al-Saqati berkata: seserang yang bertujuan pergi terhadap suatu tempat yang mana di tempat tersebut dibacakan maulidurasul saw maka, sungguh ia bertujuan untuk menuju taman dari beberapa taman surga sebab tidak lain tujuannya kecuali karena cinta kepada Rasulullah saw. Sungguh beliau mengatakan bahwa barang siapa yang mencintaiku maka, akan bersamaku kelak di akhirat”

3. Diberikan rasa aman pada tahun tersebut dan terkabul hajatnya

Dalam bagian ini, Syaikh Abu Bakar mengutip pendapatnya Imam Ibnu Jauzi yang menyatakan:

من خواصه أنه أمان في ذلك العام، وبشرى عاجلة بنيل البغية والمرام

“Salah satu dari keutamaan memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad saw ialah diberi rasa aman pada tahun tersebut dan kabar bahagia akan segera dapat menggapai cita-cita dan harapannya” 

Dari penjelasan di atas, dapat dipahami bahwa untuk memperingati maulid Nabi Muhammad saw tidak harus secara berjam’ah namun, bisa juga dapat memperingati sendiri sebab ungkapan Imam Ibnu Jauzi di atas yaitu menggunakan kata “Man” yang dapat digunakan untuk mufrad (satu), tasniyah (dua), jamak (banyak). (Ibnu Aqil, 2005: 23).

4. Mendatangkan para malaikat dan rahmat dari Allah serta menolak bencana seperti wabah.

Syaikh Jalaluddin al-Suyuthi dalam kitabnya “al-Wasail fi Syarhi al-Masail” menyebutkan bahwa tidaklah dari suatu rumah, masjid atau halaman yang dibacakan di dalamnya maulirrasul kecuali malaikat akan mengelilingi dan Allah swt melimpahkan rahmat serta nur di tempat tersebut. Sementara malaikat tadi akan menyampaikan ke langit tentang sebab dibacakannya maulid tadi.

Selanjutnya, Syaikh Jalaluddin al-Suyuthi memberikan pernyataan:

وما من مسلم قرئ في بيته مولد النبي (ص) إلا رفع الله تعالى القحط والوباء والحرق.

“Tidaklah dari orang muslim yang membaca maulid dirumahnya kecuali Allah akan mengangkat musim peceklil, wabah dan menghindarinya dari kebakaran”

Demikian keutamaan-keutamaan tentang memperingati hari kelahiran baginda Nabi Muhammad saw. Tentu, semuanya harus disertai dengan rasa cinta dan kesungguhan yang dalam, dengan begitu semoga kita selamat baik di dunia maupun di akhirat dan mendapat syafa’atnya sehingga, di surga dikumpulkan bersama beliau. Aamiin.

Wallahu A'lam


2 comments for "Dalil tantang Keutamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad Saw"